Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra menanggapi kebijakan pencopotan semua atribut politik seperti baliho pasangan capres-cawapres serta bendera dan lainnya yang terpajang di lokasi kunjungan kerja (kunker) Presiden Jokowi. Lokasi tersebut antara lain Balai Desa Batubulan dan Pasar Bulan, Batubulan, Kabupaten Gianyar.
Sekda Dewa Indra menyatakan bahwa hal tersebut telah disepakati oleh semua pihak dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) persiapan kedatangan Presiden RI Jokowi yang melibatkan pihak Istana pada Minggu, 29 Oktober 2023. Dia mengatakan bahwa telah disepakati bahwa lokasi-lokasi kunjungan kenegaraan Presiden harus dibersihkan dan dirapikan dengan baik.
“Termasuk keberadaan baliho, spanduk dan alat peraga lain yang tidak ada kaitannya dengan substansi kunjungan Presiden kita bersihkan dalam radius 200 meter,” kata Dewa Indra di Denpasar, Bali, Selasa, 31 Oktober 2023.
Menurutnya, penurunan atribut partai sudah dikoordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten Gianyar sebagai titik lokasi sejumlah kunjungan kepala negara. Selain itu, ia menuturkan pihak Pemkab Gianyar juga berkoordinasi dengan pemilik alat peraga yang terpasang di sekitar lokasi acara. Koordinasi itu terhadap partai politik, calon legislatif maupun tim sukses.
Namun, saat hari acara, ia mengakui masih ada atribut politik yang terpasang dalam radius 200 meter. “Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Bali menugaskan Kasat Pol PP Provinsi Bali dan jajaran untuk turun langsung menertibkan alat peraga yang berada dalam radius tersebut,” jelasnya. Pun, dia juga menjelaskan bahwa jika sudah ada koordinasi baik bersama termasuk para pemilik alat peraga, maka pihak Satpol PP Provinsi tidak perlu turun langsung.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa alat-alat peraga kampanye di sepanjang jalur yang akan dilalui kepala negara, juga sudah mendapat arahan untuk dirapikan. “Jadi yang miring, yang hampir jatuh dirapikan. Yang dipaku di pohon kita pindahkan ke tempat semestinya. Jadi alat peraga di rute perjalanan Bapak Presiden tidak kita hilangkan tapi kita rapikan,” ujarnya.
Menurutnya, untuk alat peraga yang berada di lokasi acara kunker Jokowi, nanti akan dipasang kembali begitu acara selesai. “Kita juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab untuk dipasang kembali di lokasi semula selesai acara kunker,” tuturnya.
Dia menegaskan bahwa atribut alat peraga bukan hanya capres-cawapres tapi semua alat peraga baik milik capres-cawapres, partai ataupun caleg. “Dan setelah selesai acara kita pasang kembali,” kata Dewa Indra.
Maka itu, ia berharap, masyarakat melihat pembersihan atribut ini bukan sebagai upaya yang bermuatan politik tendensius. Sebab, hal tersebut murni terkait dengan kunjungan kerja Presiden RI. “Mohon masyarakat bisa memahami dengan baik, tolong jangan diinterpretasikan sebagai upaya politik tendensius. Kami di Pemprov Bali selalu berkomitmen untuk menjaga netralitas ASN di pemerintahan daerah terhadap kondisi politik saat ini,” ujarnya.