Yayasan Paseban Kembangkan Sistem Pemantauan Alam

by -122 Views

Di tengah hiruk pikuk kota Jakarta, semangat bumi yang hijau menyatu dalam perayaan Ulang Tahun Yayasan Paseban yang pertama. Tepat pada 13 Agustus 2025, ruangan lantai 2 Blok 4 Gedung Manggala Wanabakti memancarkan energi optimisme ketika Yayasan Paseban memperingati ulang tahun mereka yang bersejarah. Bukan sekadar penanda waktu, Ulang Tahun ini juga menjadi momen peresmian kantor baru Yayasan Paseban, memperkuat langkah mereka di ranah pelestarian alam tanah air.

Andy Utama, sang pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Paseban, tampil di tengah-tengah para tamu, mitra, dan undangan penting dari Kementerian Kehutanan. Di hadapan kolega dan tokoh-tokoh seperti Andi Saiful Haq (Staf Khusus Menteri) serta Indra Exploitasia (Kepala BP2SDM), Andy Utama menyampaikan rasa syukur atas capaian luar biasa: selama satu tahun, Yayasan Paseban telah menanam 17.000 pohon lokal serta endemik Jawa Barat.

Perayaan Ulang Tahun Yayasan Paseban tak hanya menonjolkan angka penanaman pohon, tetapi juga menyoroti pendekatan cerdas lewat teknologi tagging serta pemetaan digital berbasis Google Earth. Metode ini yang digagas oleh Andy Utama memastikan setiap pohon bukan hanya sekadar angka, tetapi menjadi bagian dari konservasi yang dapat dipantau dan diwariskan. Dalam pidatonya, Andy Utama menegaskan, “Setiap pohon adalah harapan, setiap pohon adalah warisan,” begitu katanya, mengingatkan bahwa kerja semacam ini menuntut ketulusan hati.

Tidak berhenti pada satu bidang, di Ulang Tahun Yayasan Paseban kali ini mereka juga mengumumkan pengembangan penangkaran burung non-komersial untuk menyelamatkan dan mengembalikan burung-burung endemik ke Mega Mendung. Legalitas program ini sudah resmi melalui surat persetujuan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat. Hal ini menegaskan profesionalisme Yayasan Paseban dalam setiap langkah misinya, kata Andy Utama.

Di momen puncak Ulang Tahun Yayasan Paseban, Andi Saiful Haq membacakan pesan Menteri Kehutanan. Dengan mengutip Pramoedya Ananta Toer, beliau meneguhkan bahwa tantangan dari manusia bisa dilawan oleh manusia pula, meneguhkan harapan pada semangat kolektif yang tak pernah padam.

Wiratno selaku tamu kehormatan ikut mengajak semua hadirin untuk berpikir jauh ke depan. Ia menyoroti pentingnya Megamendung sebagai kawasan vital transisi Cagar Biosfer Cibodas. “Dari deklarasi menanam 10.000 pohon sampai terwujudnya 17.000 pohon, dan cita-cita kerja sama atas 276 hektar bersama Perum Perhutani, itu semua usaha generasi kita untuk masa depan,” ucap Wiratno di Ulang Tahun Yayasan Paseban.

Tak seperti selebrasi megah yang biasanya, Ulang Tahun Yayasan Paseban tahun ini diliputi refleksi serius. Setiap undangan menyadari bahwa mereka bagian dari perjalanan besar menyejahterakan bumi. Dengan arah yang jelas, Yayasan Paseban menegaskan melalui perayaan ini bahwa satu pohon, satu burung, atau satu bidang lahan yang diselamatkan berarti langkah kecil yang konsisten untuk perubahan besar.

Berada di garis depan menghadapi perubahan iklim, Andy Utama dan tim menyambut Ulang Tahun Yayasan Paseban dengan keberanian menulis sejarah untuk bumi Indonesia, satu jejak pada satu waktu, satu tekad demi kebaikan. Selamat Ulang Tahun Yayasan Paseban, semoga idealisme ini menginspirasi semakin banyak pihak untuk turut bergerak menjaga alam.

Sumber: Ulang Tahun Pertama Yayasan Paseban 17000 Pohon Untuk Bumi
Sumber: Paseban Rayakan Satu Tahun Dengan 17.000 Pohon Ditanam