Dalam beberapa pekan terakhir, harga Ethereum berhasil mengalami kenaikan yang signifikan, mendekati Rp 61,9 juta, mencapai level tertinggi sejak awal tahun. Walaupun begitu, nilai Ethereum masih belum mencapai level tertingginya pada tahun 2021 yang sempat mencapai Rp 75 juta. Sebagai mata uang kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, Ethereum memiliki keunggulan tersendiri. Platform ini memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi dan kontrak pintar (smart contract) yang beroperasi langsung di jaringan blockchain tanpa ada intervensi pihak ketiga seperti bank.
Saat ini, Ethereum mendominasi lebih dari setengah pasar sebagai infrastruktur utama untuk transaksi digital langsung antara pelaku bisnis dan konsumen. Ray Youssef, CEO pasar kripto NoOnes, menegaskan bahwa Ethereum memberikan akses kepada berbagai pihak, mulai dari proyek kripto, industri manufaktur, seniman, hingga influencer, untuk menciptakan token dan membangun komunitas sendiri. Youssef bahkan menyebut konsep tokenisasi sebagai aplikasi yang menjadi daya tarik utama Ethereum, dan ia meyakini bahwa Ethereum memiliki potensi untuk memiliki lebih banyak kegunaan daripada Bitcoin.