DNIKS: Industri Perbankan Harus Dorong Bisnis Kuliner Soto Lamongan

by -51 Views

Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) menyoroti pentingnya pengelolaan dana sebesar Rp200 triliun yang ditempatkan pada Bank Himbara, terdiri dari BRI, Mandiri, BNI, BTN, dan BSI. Dana tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai stimulus untuk meningkatkan penyaluran kredit ke sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta pembiayaan modal kerja di luar program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Ketua DNIKS, Tengku Nurliyana Habsjah Sapuan, menekankan bahwa dengan adanya dana yang tersedia di bank, UMi dan UMKM akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan pembiayaan. Langkah ini diharapkan akan membuka akses pembiayaan yang luas, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mendukung program-program pemerintah.

Sebagai contoh, UMKM seperti pedagang nasi goreng, bubur ayam, soto ayam kampung Lamongan “Kedai Bu Hj Liya”, dan Bakso TANAMOER, telah memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi lokal. Namun, peran pemerintah dan perbankan dalam memberikan bimbingan dan memfasilitasi akses kredit kepada UMKM masih diperlukan.

Nurliyana juga menyoroti pentingnya mendukung bisnis kuliner soto ayam kampung Lamongan yang menggunakan bahan baku lokal dan mendukung petani lokal. Dengan menjaga warisan kuliner Indonesia dan menggunakan bahan-bahan tradisional, UMKM ini tidak hanya menjaga kualitas cita rasa, tetapi juga membangun perekonomian lokal.

Melalui DNIKS, pelaku usaha seperti “Kedai Bu Hj Liya” berupaya meningkatkan kualitas layanan dan produknya, termasuk menghadirkan keunikan soto ayam kampung Lamongan dengan rempah koya dan kuah bening yang gurih. Meskipun mayoritas pembeli berasal dari karyawan perkantoran, UMKM ini tetap menjaga kualitas dan ciri khas kuliner mereka.

Source link