Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, terus memperhatikan persoalan sampah yang semakin mendesak di berbagai daerah, menyadari dampak seriusnya terhadap lingkungan. Setelah dialog dengan Wali Kota Palembang, Eddy melanjutkan agenda serupa di Balikpapan. Dalam pertemuan dengan Wali Kota Rahmat Mas’ud, Eddy menegaskan dukungan terhadap upaya Pemkot Balikpapan mencari solusi jangka panjang terkait masalah volume sampah kota yang mencapai 500 ton per hari. Meskipun Balikpapan belum tercakup dalam revisi Perpres tentang pengelolaan sampah yang sedang difinalisasi, Eddy berkomitmen untuk memastikan kota ini mendapat perhatian, termasuk melalui program Pembangkit Sampah Energi Listrik (PSEL) dengan target mengatasi 60–70 persen persoalan sampah nasional pada 2028.
Eddy juga menyadari terus bertambahnya sampah seiring pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi, terutama di kota-kota besar yang menghasilkan limbah makanan dan plastik. Oleh karena itu, ia mendorong agar kota-kota dengan timbunan sampah di bawah 1.000 ton per hari tetap dapat menggunakan teknologi waste to energy. Dalam upaya untuk mencari solusi yang sesuai dengan kondisi lapangan, Eddy berkomitmen untuk mendiskusikan aspirasi dari Pak Wali dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemenko Pangan. Dengan demikian, diharapkan solusi kolaboratif dapat ditemukan untuk mengatasi krisis sampah yang semakin mengkhawatirkan.