Komisi IV DPR RI tengah memperhatikan target produksi garam nasional yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk tahun 2026. Menurut anggota Komisi IV DPR, Sturman Panjaitan, target produksi sebesar 2,6 juta ton garam pada tahun 2026 dianggap masih jauh dari kebutuhan riil dalam negeri yang mencapai 5 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 3 juta ton garam diperlukan untuk keperluan industri dan farmasi. Sturman menegaskan bahwa dengan target produksi yang hanya mencapai 2,6 juta ton, Indonesia masih akan tergantung pada impor garam.
Politisi PDIP tersebut juga mengungkapkan bahwa KKP memiliki target untuk mencapai swasembada garam pada tahun 2027, namun hingga saat ini produksi dalam negeri belum pernah mencukupi kebutuhan nasional. Dengan kebutuhan swasembada yang minimal mencapai 5 juta ton, produksi saat ini bahkan belum mencapai separuhnya, yakni hanya 2,5 juta ton untuk keperluan rumah tangga. Sturman meminta KKP untuk memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang langkah-langkah yang akan diambil guna mencapai target produksi yang telah ditetapkan. Dia juga ingin mengetahui lebih detail terkait anggaran, jumlah personel, serta prosedur yang akan digunakan untuk mendukung peningkatan produksi garam nasional.
