Angin perubahan kembali menerpa Senayan dalam satu pekan terakhir, dengan parlemen dan partai politik harus mematuhi suara rakyat. Dalam peristiwa langka, lima anggota parlemen dipecat karena perilaku tidak pantas terhadap masyarakat. Hal ini menandai kedaulatan rakyat yang kembali berkuasa, dengan kursi parlemen dianggap sebagai amanah yang bisa dicabut jika diabaikan. Tekanan dari publik juga membatalkan rencana tambahan tunjangan bagi anggota DPR, menunjukkan kekompakan masyarakat dalam menentang kebijakan yang merugikan. Suasana reformasi 1998 pun kembali terasa, dengan mahasiswa diizinkan hadir dalam sidang parlemen secara terbuka dan transparan. Meskipun masyarakat siap mendukung kebijakan yang pro-publik, mereka juga siap mengubah elit politik yang egois. Sejarah baru demokrasi Indonesia sedang ditulis, dengan kesadaran bahwa suara rakyat memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan. Gerakan ini menunjukkan bahwa kesatuan rakyat bisa mengalahkan siapa pun yang tidak mengutamakan kepentingan publik.
Sejarah Baru Demokrasi Indonesia: Kembalinya Kedaulatan Rakyat
