Demo tahun 2025 yang berakhir dengan tragis membawa dampak yang mendalam bagi masyarakat dan aparat. Insiden tragis sopir ojek online yang tertabrak kendaraan militer mengejutkan semua pihak. Korban tidak hanya berasal dari kalangan aparat, tetapi juga rakyat biasa. Kedua belah pihak menderita akibat konflik yang dihasut oleh massa yang menciptakan konfrontasi antara rakyat dan aparat keamanan.
Kerusuhan yang melanda berbagai wilayah, dengan lebih dari sepuluh korban jiwa, merupakan suatu tragedi kemanusiaan yang memilukan. Ironisnya, demo yang seharusnya menuntut keadilan sosial justru berujung pada ketidakadilan sosial. Pertanyaannya, siapa yang sebenarnya diuntungkan dari kekacauan ini? Meskipun ada berbagai opini terkait, fokus tetap pada kritik terhadap parlemen yang dianggap tidak lagi menjadi panglima suara rakyat.
Parlemen, yang seharusnya menjadi wakil rakyat, dianggap sebagai pembela oligarki. Situasi inilah yang mendorong rakyat untuk ‘mengambil alih’ fungsi parlemen, yang dikenal sebagai ‘parlemen jalanan’. Hal ini terjadi karena parlemen dinilai telah kehilangan kepercayaan rakyat dan malah berbalik melawan mereka. Berbagai kalangan, termasuk Buya Safie Maarif dan Abdul Mu’ti dari Muhammadiyah, menyoroti kondisi politik yang semakin keruh akibat ulah politisi yang terlibat dalam huru-hara tersebut.
Respon cepat dari beberapa partai politik, seperti Nasdem, PAN, dan Golkar, untuk ‘non-aktifkan’ anggotanya yang terlibat merupakan langkah awal yang diambil. Meskipun demikian, publik masih menuntut tanggapan dari PDIP yang dianggap sebagai biang kerusuhan. Deddy Sitorus, Puan Maharani, dan Sadarestuwati masih terlihat bersikap defensif meskipun publik menuntut kejelasan dari mereka.
Tidak hanya itu, segelintir politisi yang memiliki reputasi buruk, seperti Ahmad Sahroni yang dikenal sebagai ‘Preman Priok’, turut terlibat dalam kontroversi tersebut. Respons dari pihak berwenang, tuntutan masyarakat terhadap parlemen, dan upaya untuk menciptakan transparansi dalam kepemimpinan politik menjadi sorotan utama dalam menghadapi situasi rumit dan gelap ini.





