Presiden RI Prabowo Subianto menilai bahwa aksi pembakaran gedung DPRD di beberapa daerah bukan lagi merupakan bagian dari penyampaian aspirasi, melainkan merupakan bentuk makar. Menurutnya, tindakan tersebut dilakukan oleh pihak yang sengaja ingin menciptakan kekacauan, dengan peristiwa di Makassar sebagai contoh yang menelan empat korban jiwa.
Prabowo menegaskan bahwa gedung DPRD merupakan simbol demokrasi dan institusi negara. Jika gedung tersebut dibakar, itu bukan lagi berarti menyampaikan pendapat, melainkan ingin menimbulkan kerusuhan dan mengganggu ketertiban umum. Oleh karena itu, Prabowo menyatakan bahwa ia memiliki mandat rakyat untuk menjalankan UUD dan akan tegas menindak tindakan seperti ini.
Sebelumnya, Prabowo telah mengungkapkan bahwa aspirasi yang disampaikan secara damai oleh masyarakat harus dihargai dan dilindungi. Namun, ia juga menyadari bahwa ada kecenderungan aksi-aksi yang melanggar hukum, bahkan mendekati makar dan terorisme. Oleh karena itu, ia memerintahkan TNI dan Polri untuk bertindak tegas sesuai hukum terhadap pelaku perusakan, penjarahan, dan pembakaran.
Di sisi lain, tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel bersama INAFIS telah turun ke lokasi kebakaran DPRD Kota Makassar untuk melakukan olah TKP. Pembacaan dari Labfor Polda Sulsel menyatakan bahwa insiden kebakaran ini menelan empat korban jiwa dan polisi masih dalam tahap observasi untuk mengungkap sumber api. Tim forensik akan bekerja keras untuk mencari tahu penyebab kebakaran tersebut, meskipun belum ditemukan bukti penggunaan bahan bakar dalam insiden tersebut.
