Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto atau yang akrab dipanggil Bambang Pacul, membicarakan pemberian amnesti dan abolisi dalam Seminar Konstitusi MPR. Dalam acara tersebut, Pacul mengungkapkan pemikirannya tentang istilah “Korea” yang sering kali ia gunakan, terutama dalam merujuk pada Wakil Ketua MPR dari PKB, Rusdi Kirana. Menurut Pacul, istilah “Korea” ia ambil dari kisah sukses bangsa Korea yang mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi pasca-penjajahan. Orang yang memiliki semangat “Korea” selalu berpikir maju dan fokus pada solusi dalam menyelesaikan masalah.
Pacul juga membahas tentang mekanisme abolisi dan amnesti, di mana orang dengan semangat “Korea” cenderung memilih solusi ekstrem ketika menghadapi jalan buntu. Sebagai contoh, ia menyebut Presiden Prabowo Subianto yang pernah menggunakan amnesti untuk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan abolisi untuk mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong. Meskipun demikian, Pacul menegaskan bahwa penilaian tersebut tidak secara langsung ditujukan kepada Prabowo, namun lebih pada pemikiran bahwa Prabowo juga memiliki semangat “Korea” dalam menghadapi masalah.
Dalam pandangannya, Pacul menganggap bahwa Prabowo, meskipun berasal dari keluarga berada, tetap memiliki jiwa “Korea” dalam menyelesaikan masalah. Secara intelektual, Prabowo bisa dikategorikan sebagai sosok yang selalu berpikir satu langkah lebih maju. Dengan pembahasan ini, Pacul memberikan pandangan unik tentang hubungan antara semangat “Korea”, abolisi, amnesti, dan cara pandang politisi seperti Prabowo dalam mengelola masalah.