Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, menekankan pentingnya pengujian terhadap klaim yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam Pidato Kenegaraan Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI. Adian berpendapat bahwa pernyataan Presiden mengenai pembangunan dan ekonomi harus diverifikasi dengan data lapangan untuk memastikan kebenarannya. Ia menyoroti juga fenomena perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia namun mengalirkan keuntungan ke luar negeri, termasuk platform ojek online dan korporasi besar asing. Adian menekankan perlunya tindakan nyata dari pemerintah terkait hal ini, bukan hanya sekadar pernyataan belaka.
Dalam pidatonya, Prabowo menyebut capaian ekonomi selama 299 hari pemerintahannya, dengan pertumbuhan ekonomi 5,12% dan realisasi investasi semester I 2025 mencapai Rp942 triliun. Prabowo juga mengklaim keberhasilan pemerintah dalam mengamankan dana APBN sekitar Rp300 triliun yang rentan disalahgunakan. Potensi kebocoran tersebut biasanya terjadi pada anggaran perjalanan dinas, pengadaan alat tulis kantor (ATK), dan pos-pos lain yang rawan korupsi. Adian Napitupulu mendorong untuk menguji klaim-kalaim tersebut secara detil untuk memastikan keberhasilan pembangunan dan ekonomi yang dinyatakan oleh Presiden Prabowo.