Prabowo Dorong Efisiensi APBN dan Atasi Kebocoran

by -58 Views

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyatakan komitmennya untuk mengarahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar tidak mengalami defisit. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Penyampaian Rancangan APBN Tahun Anggaran 2026 di Kompleks Parlemen, Senayan. Dalam rancangan tersebut, pemerintah menetapkan belanja negara sebesar Rp 3.786,5 triliun dengan target pendapatan negara sebesar Rp 3.147,7 triliun. Defisit anggaran direncanakan sebesar Rp 638,8 triliun atau 2,48% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan dukungan pembiayaan yang pruden, inovatif, dan berkelanjutan.

Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan efisiensi untuk memastikan defisit seminimal mungkin. Ia juga memberikan harapan bahwa suatu saat APBN dapat mencapai kondisi tanpa defisit, dan mengajak dukungan seluruh kekuatan politik di Indonesia untuk mewujudkan hal tersebut. Lebih lanjut, Presiden menyoroti pentingnya pengembangan pembiayaan kreatif dan inovatif untuk mengurangi ketergantungan pembiayaan pembangunan pada APBN. Beliau juga menekankan pentingnya mengelola sumber daya alam secara efisien dan produktif guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Dalam konteks ini, penerimaan perpajakan akan terus ditingkatkan sambil menjaga iklim investasi dan keberlanjutan dunia usaha. Insentif fiskal juga akan terus diberikan secara tepat guna untuk mendukung aktivitas ekonomi strategis. Prabowo juga menggarisbawahi perlunya APBN dirancang fleksibel dan adaptif untuk menghadapi guncangan global serta dijaga agar tetap sehat dan kredibel melalui berbagai strategi seperti optimalisasi pendapatan, penguatan kualitas belanja, dan inovasi pembiayaan.

Source link