Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung mengungkapkan ketidakmampuan Indonesia dalam menemukan pemimpin yang bersedia melepaskan jabatannya saat kehilangan dukungan rakyat. Menurutnya, budaya malu yang rendah di kalangan pejabat publik membuat mereka cenderung hanya meminta maaf tanpa tindakan nyata ketika dihadapkan dengan tuntutan untuk mundur. Hal ini disampaikan dalam konteks aksi demonstrasi warga Pati, Jawa Tengah, yang menyerukan Bupati Sudewo untuk mengundurkan diri.
Rocky menyoroti pentingnya kritik moral sebagai indikasi bahwa legitimasi seorang pemimpin telah tergerus. Dia memberikan perbandingan dengan tradisi politik di Jepang dan Korea Selatan di mana pejabat yang kehilangan dukungan rakyat biasanya lebih cenderung mundur dari jabatannya. Namun, di Indonesia, seperti yang terlihat dalam kasus Pati, budaya malu dan keterbukaan untuk mundur terlihat minim.
Dalam pandangannya, kepemimpinan yang mengutamakan legitimasi moral lebih penting daripada legalitas formal semata. Dia menekankan bahwa pemimpin yang memilih untuk tetap bertahan meskipun kehilangan dukungan rakyat akan merusak kepercayaan publik. Dengan demikian, Rocky menekankan perlunya kesadaran akan moralitas dalam menjalankan kepemimpinan politik, yang dapat membawa dampak positif bagi kepercayaan masyarakat.