Program SKG Sekolah: Investasi Jangka Panjang dalam Kesehatan Anak-Anak & Remaja.

by -24 Views

Pada tanggal 4 Agustus 2025, pemerintah Indonesia akan meluncurkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Berbasis Sekolah (CKG Sekolah) di 12 sekolah di berbagai wilayah. Adita Irawati, Ahli Senior di Kantor Komunikasi Presiden (PCO), mengatakan bahwa inisiatif CKG Sekolah mencerminkan visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun modal manusia berkualitas tinggi bagi masa depan Indonesia.

Menurut Adita, CKG Sekolah merupakan investasi jangka panjang dalam kesehatan anak-anak dan remaja. Program ini merupakan bagian dari Inisiatif Prioritas Dampak Cepat Presiden di sektor kesehatan dan merupakan langkah signifikan dalam transformasi sistem perawatan kesehatan nasional menuju pendekatan preventif dan promosi.

Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, Program CKG secara keseluruhan telah mencapai 16.120.365 individu hingga 1 Agustus 2025. Sasaran utama program ini adalah melayani 281 juta orang, mencakup seluruh penduduk Indonesia. Dari jumlah tersebut, 53,8 juta adalah anak usia sekolah, yang akan dijangkau melalui inisiatif CKG Sekolah.

Program ini dimulai dengan menargetkan Sekolah Rakyat pada 14 Juli 2025, dan mulai Senin, 4 Agustus, akan diperluas ke sekolah di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama. Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Presiden, menjelaskan bahwa program CKG Sekolah dirancang untuk mengubah perilaku kesehatan masyarakat—dari hanya mencari perawatan ketika sakit menjadi merangkul pemeriksaan kesehatan rutin bahkan saat sehat.

Kantor Komunikasi Presiden memberikan apresiasi pada Kementerian Kesehatan atas pelaksanaan efektif Program CKG Sekolah. Hasan menekankan bahwa Presiden Prabowo sangat berkomitmen untuk menanamkan gaya hidup sehat sejak usia dini. Pemerintah secara proaktif menghubungi sekolah untuk memeriksa status kesehatan anak-anak—generasi masa depan bangsa.

“Mudah-mudahan melalui pemeriksaan dini, risiko kesehatan pada anak-anak dapat terdeteksi sebelum menjadi masalah serius di masa mendatang,” tutup Hasan.

Source link