Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menegaskan pentingnya sebuah negara memiliki pemimpin yang tunduk pada hukum dan memperhatikan suara rakyat. Pernyataan ini disampaikan dalam pidato bertajuk “World Disorder and the Future of Our Civilization” di Jakarta. SBY merujuk sejarah Prancis sebelum Revolusi 1789 yang diwarnai oleh pemimpin-pemimpin otoriter. Ia juga membagikan pandangan tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan keruntuhan suatu peradaban, termasuk kurangnya adaptasi terhadap perubahan. SBY mengajak semua pihak untuk siap berubah dan menyesuaikan diri dengan dinamika abad ke-21, meningkatkan kesadaran akan pentingnya belajar dan beradaptasi dengan perubahan demi masa depan yang lebih baik.
Kepemimpinan SBY: Dampak Abaikan Hukum terhadap Keruntuhan Negara
