Prabowo and Anwar’s Meeting at Merdeka Palace: Shared Heritage Diplomacy

by -17 Views

Pada Selasa, 29 Juli, pukul 10:10 pagi waktu setempat, barisan resmi Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Anwar Ibrahim memasuki halaman Istana Merdeka. Delegasi disambut langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sahabat dan rekan sejawatnya yang lama.

Tidak ada kekakuan formalitas dalam penyambutan tersebut. Presiden Prabowo secara pribadi menyambut Perdana Menteri Anwar di kendaraannya. Kedua pemimpin tersebut kemudian berjalan berdampingan melewati penjaga kehormatan, ekspresi wajah mereka—dengan kontak mata dan senyuman hangat—mencerminkan lebih dari sekadar protokol diplomatik. Apa yang terjadi adalah pertemuan yang didasarkan pada akar budaya bersama dan persaudaraan antara dua bangsa yang bersaudara.

Perdana Menteri Anwar menyapa anggota Kabinet Indonesia Merah Putih satu per satu, memperkuat makna lebih dalam dari kunjungannya—bukan sekadar pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo, namun sebuah gestur kebaikan kepada rakyat Indonesia secara keseluruhan.

Setelah sesi foto, kedua pemimpin melanjutkan ke kantor Presiden untuk membuka babak baru dalam hubungan antara negara tetangga melalui Konsultasi Tahunan Indonesia–Malaysia ke-13.

“Kami ingin terus membangun progres bilateral positif yang sudah kami capai,” kata Presiden Prabowo.

Selain menyoroti pencapaian yang sudah ada, Prabowo juga menyoroti tantangan yang masih ada antara kedua negara—terutama masalah perbatasan.

“Saya yakin kita bisa menyelesaikan masalah ini—terutama masalah terkait perbatasan—melalui dialog yang berkesinambungan, negosiasi, dan delberasi bersama. Itulah prinsip kita selama ini,” tegasnya.

Sepanjang diskusi, tema kuat tentang identitas bersama dan solidaritas muncul.

“Sebagai bangsa dengan latar belakang bersama—budaya, agama, dan akar etnis yang sama—kita pada dasarnya adalah satu keluarga,” Prabowo menyimpulkan, memperkuat semangat kekerabatan yang menguatkan hubungan Indonesia–Malaysia.

Source link