Hendri Satrio, seorang pengamat komunikasi politik yang akrab disapa Hensat, mengamati perubahan yang signifikan dalam sikap dan strategi politik Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Menurut Hensat, Gibran telah menunjukkan lebih banyak keterukuran dalam menyampaikan pendapat serta membangun citra publik yang positif.
Menurut Hensat, perubahan ini menunjukkan kesadaran Gibran akan arah politik masa depannya yang lebih tergantung pada Prabowo Subianto, Presiden terpilih, daripada pada ayahnya, Presiden Joko Widodo. Hensat menyatakan bahwa peluang bagi Gibran untuk maju sebagai calon wakil presiden pada 2029 sangat bergantung pada restu Prabowo.
Ia menyoroti cara Gibran mulai menyelaraskan komunikasi dan sikap politiknya agar sejalan dengan kepemimpinan Prabowo. Sebagai contoh, dalam acara Muktamar PP Hima Persis di Pekanbaru, Riau, Gibran memberikan pujian kepada Prabowo sebagai pemimpin yang mampu merangkul berbagai tokoh sebelumnya.
Menurut pendapat Hensat, langkah-langkah ini merupakan upaya Gibran untuk menegaskan loyalitasnya dan menunjukkan kesiapannya untuk menjadi bagian dari tim Prabowo, tidak hanya sebagai anak dari Presiden Jokowi. Hensat juga menyoroti pernyataan Gibran tentang kesiapannya untuk berkantor di berbagai wilayah, termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN) atau Papua, jika diminta oleh Prabowo.
Dengan langkah-langkah ini, Gibran diharapkan dapat memposisikan dirinya dengan baik dalam dinamika politik ke depan, baik selama masa jabatannya sebagai wakil presiden maupun untuk langkah politik yang akan diambil pada 2029.
