Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, baru saja melakukan pertemuan strategis dengan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Diskusi antara keduanya difokuskan pada upaya penguatan layanan publik di sektor imigrasi dan pemasyarakatan, yang merupakan salah satu program prioritas dari kementerian tersebut.
Teddy memberikan penekanan pada pentingnya penyediaan layanan yang responsif, akurat, dan terbuka bagi masyarakat. Menurutnya, skala besar organisasi yang dikelola oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, dengan lebih dari 65.000 pegawai yang tersebar di seluruh Indonesia, menjadi kekuatan utama dalam mempercepat transformasi pelayanan.
“Dengan jumlah sumber daya manusia yang begitu besar, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan berkomitmen untuk menciptakan pelayanan yang cepat, tepat, dan transparan. Hal ini menjadi salah satu pilar utama dalam melayani kebutuhan publik secara optimal,” ujar Teddy melalui pernyataan tertulis.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap dialog konstruktif yang terjadi dalam pertemuan dengan Menteri Agus, termasuk pembahasan mengenai program-program konkret di lapangan. Di sisi lain, Menteri Agus Andrianto sendiri telah menegaskan pentingnya reformasi birokrasi melalui penyederhanaan proses layanan keimigrasian tanpa mengorbankan kualitas dan kepastian hukum.
Menurut Agus, layanan imigrasi harus semakin adaptif, mudah diakses, dan mencerminkan pemerintahan yang bersih serta dapat dipercaya. Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung, Jawa Barat. Dalam kunjungan tersebut, Agus meninjau secara langsung pelayanan kepada masyarakat, berbincang dengan pemohon paspor, serta warga negara asing yang tengah mengurus perpanjangan izin tinggal atau KITAS. Selain itu, ia juga memantau kelengkapan fasilitas dan memastikan semua standar pelayanan publik yang inklusif, nyaman, dan dapat dipertanggungjawabkan telah terpenuhi.