Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di Solo, Jawa Tengah, baru-baru ini dianggap sebagai langkah penting untuk meredakan isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Menurut Hendri Satrio, seorang pengamat komunikasi politik, pertemuan antara kedua tokoh tersebut memiliki potensi besar untuk menenangkan situasi politik yang sedang hangat. Hendri juga menyatakan keyakinannya bahwa setelah pertemuan itu, pembahasan seputar pemakzulan Wapres akan mulai mereda.
Hensat, pendiri lembaga survei Kedai KOPI, menjelaskan bahwa kedatangan Prabowo ke rumah Jokowi juga dapat diartikan sebagai bentuk dukungan dan empati terhadap persoalan ijazah palsu yang menimpa Jokowi. Ia meyakini bahwa Prabowo hadir untuk memberikan dukungan agar masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik, menunjukkan adanya solidaritas politik di antara keduanya.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut ada dugaan bahwa pembahasan terkait perombakan kabinet juga turut disinggung. Mengingat sebagian besar menteri saat ini berasal dari era pemerintahan Jokowi, masalah mengenai nasib mereka di bawah kepemimpinan Prabowo menjadi penting. Hensat berpendapat bahwa pertemuan tersebut tidak hanya sekadar seremoni, melainkan langkah politik strategis Prabowo untuk menyampaikan pesan politik yang jelas kepada masyarakat dan elite politik.
Sekali lagi, kunjungan tersebut dianggap bukan hanya sebagai tindakan formalitas semata. Pendapat Hendri dan Hensat menunjukkan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Jokowi memiliki dampak yang lebih dalam dalam mengatasi isu-isu politik terkini yang tengah berkembang.
