Pengamat politik Hendri Satrio menyarankan agar Presiden Joko Widodo mengambil peran sebagai tokoh pemersatu bangsa, mengikuti jejak mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memilih untuk tidak terlibat dalam politik setelah masa jabatannya berakhir. Hendri mengungkapkan pandangannya ini sebagai tanggapan terhadap dugaan adanya skenario politik di balik isu ijazah palsu yang melibatkan nama Jokowi dan wacana pemakzulan yang menyorot Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Hendri, Jokowi seharusnya mencontoh SBY untuk tidak kembali ke panggung politik setelah masa jabatannya berakhir, karena kepemimpinannya telah selesai. Lebih lanjut, Hendri menyatakan bahwa keterlibatan Jokowi dalam isu-isu politik yang melibatkan keluarganya, seperti Bobby Nasution dan Gibran, berpotensi menimbulkan konflik.
Hendri menyarankan agar Jokowi mengambil posisi moral sebagai Bapak Bangsa setelah masa jabatannya berakhir, yang berdiri di atas kepentingan politik praktis dan berperan menjaga persatuan. Hendri juga menunjukkan bahwa mendiamkan Bobby dan Gibran untuk bertanggung jawab atas jabatan publik mereka tanpa campur tangan dari Jokowi bisa mencegah terjadinya kegaduhan baru.
