Anggota DPD RI dari Jawa Timur, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meyakini bahwa Provinsi Jawa Timur bisa terus mengurangi jumlah pengangguran terbuka dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pernyataan ini disampaikan saat Rapat Koordinasi Peningkatan Mutu LPKS dan Perizinan Sektor Ketenagakerjaan di Graha KADIN Jatim. LaNyalla, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Jatim, menekankan pentingnya peran Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) dalam mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten untuk industri masa kini.
Upaya untuk menghubungkan dunia usaha dan dunia pendidikan harus terus didorong, menurut LaNyalla. Keberadaan LPKS yang kuat dianggap sangat penting untuk menyatukan kebutuhan industri dengan ketersediaan tenaga kerja terampil. Ia mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, asosiasi, dan himpunan vokasi terhadap LPKS sebagai langkah nyata untuk menciptakan sumber daya manusia yang siap bersaing.
Data terbaru menunjukkan penurunan tingkat pengangguran terbuka di Jawa Timur menjadi 3,61%, yang dianggap LaNyalla sebagai hasil sinergi positif antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pelatihan. Harapannya, usaha bersama ini akan membuat Jawa Timur menjadi provinsi dengan ketenagakerjaan yang tangguh di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Di sisi lain, Ketua Umum KADIN Jawa Timur, Adik Dwi Putranto, menegaskan komitmen KADIN untuk mereformasi sistem pelatihan vokasi guna mencapai adaptabilitas terhadap dinamika industri. Adik menyoroti pentingnya pelatihan yang tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga mencakup pembentukan karakter, ketahanan mental, dan kemampuan berinovasi. Keselarasan dunia pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri riil merupakan fokus strategis bagi Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV), yang didukung oleh berbagai pihak termasuk Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, DPD HILLSI Jatim, dan DPD Forlat Vokasi Indonesia Jatim.
