Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, dianggap memiliki potensi besar untuk menjadi tokoh perdamaian global di tengah ketegangan antara Israel dan Iran yang semakin meningkat. Menurut Yusak Farchan, pendiri Citra Institute, Prabowo, sebagai salah satu pemimpin berpengaruh di Asia Tenggara, dapat berperan strategis dalam mediasi konflik internasional yang memanas. Yusak menyoroti sikap Indonesia dalam forum internasional di Rusia di mana Prabowo menegaskan penolakannya terhadap keterlibatan dalam blok geopolitik manapun.
Sebagai mahasiswa program doktoral ilmu politik di Universitas Nasional (UNAS), Yusak menilai pendekatan yang diambil Prabowo dapat dilihat sebagai upaya terselubung dalam kampanye perdamaian global. Melalui diplomasi ASEAN, Prabowo memiliki potensi untuk memainkan peran penting dalam memfasilitasi gencatan senjata di antara Iran dan Israel. Dukungan aktif Indonesia dan negara-negara ASEAN dalam menyuarakan perdamaian serta mengutuk pelanggaran hukum internasional, terutama oleh Israel, dapat menguatkan posisi kawasan ini sebagai kekuatan moral dunia.
Yusak juga optimis bahwa Prabowo bisa muncul sebagai figur perdamaian dunia jika tetap konsisten dengan pendekatan non-blok dan terlibat dalam ajakan perdamaian bersama negara lain. Di tengah pengaruh Amerika Serikat yang kian kompleks dalam konflik tersebut, kehadiran ASEAN dapat memberikan keseimbangan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, Yusak mengajak masyarakat internasional untuk tidak diam dan turut mendukung upaya deeskalasi konflik serta pencapaian perdamaian yang berkelanjutan.