Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan energi nuklir untuk keperluan non-militer. Pernyataan ini dia sampaikan saat menerima kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto di Moskow. Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, memberikan apresiasi atas tawaran tersebut dan menilai bahwa hal ini menunjukkan posisi strategis Indonesia dalam geopolitik global saat ini. Menurut Eddy, tawaran langsung dari Presiden Putin mengindikasikan pengaruh yang semakin penting bagi Indonesia di tingkat internasional.
Eddy juga berbagi pengalamannya saat menghadiri Kongres Ekologi Internasional Nevsky XI di St. Petersburg, di mana dia bertemu dengan Kirill Komarov, Wakil Direktur Utama Rosatom, perusahaan energi nuklir terkemuka asal Rusia. Rosatom dikenal sebagai pemimpin global dalam teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir, termasuk pengembangan reaktor modular dengan standar tinggi dan performa yang teruji.
Menurut Eddy, teknologi PLTN modular dari Rosatom dapat menjadi solusi untuk energi bersih di masa depan bagi Indonesia. Dia menekankan pentingnya kerja sama ini dalam transisi menuju energi ramah lingkungan secara global. Eddy berpendapat bahwa kemitraan ini memiliki potensi untuk menjadi dorongan besar dalam pengembangan energi terbarukan di dunia, dan Indonesia memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam perkembangan teknologi ini.