Coinbase, bursa kripto terkemuka di dunia, mengalami pelanggaran data yang signifikan yang berdampak pada sekitar 70.000 pelanggannya. Kerugian yang diakibatkan oleh insiden ini diperkirakan mencapai USD 400 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun. Pelanggaran ini terjadi karena ada kompromi pada perangkat dukungan pelanggan yang dioperasikan di India melalui vendor pihak ketiga bernama TaskUs.
Coinbase mengumumkan bahwa pelanggaran ini disebabkan oleh upaya penyuapan terhadap beberapa staf layanan pelanggan di luar negeri. Pihak perusahaan menjelaskan bahwa penjahat menargetkan agen dukungan pelanggan mereka di luar negeri dan memberikan insentif finansial untuk mendapatkan data dari perangkat dukungan pelanggan.
Akses ilegal ini ternyata telah berlangsung sejak Januari 2025 dan pelaku bahkan mencoba untuk memeras Coinbase dengan tuntutan sebesar USD 20 juta, yang ditolak oleh perusahaan. Penting untuk dicatat bahwa setiap keputusan investasi berada di tangan pembaca, dan Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi yang diambil oleh pembaca.
