Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan komitmen Indonesia terhadap sistem perdagangan global yang adil dan berbasis aturan dalam pertemuan dengan Direktur Jenderal WTO, Ngozi Okonjo-Iweala, Selasa pagi, 3 Juni 2025, di Paris. Pertemuan tersebut terjadi di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri OECD 2025 yang dihadiri oleh para pemimpin dan pejabat tinggi ekonomi dari berbagai negara. Airlangga menekankan peran penting WTO dalam menjaga sistem perdagangan multilateral berdasarkan aturan untuk mendukung negara berkembang dalam arus perdagangan global yang adil dan inklusif.
Dalam diskusi tersebut, Airlangga juga membahas isu-isu terkait reformasi sektor pertanian, perikanan, dan tantangan serta peluang dalam perdagangan digital yang menjadi perhatian dunia internasional. WTO, sebagai lembaga global yang menangani kesepakatan dagang dan penyelesaian sengketa antarnegara, memiliki 166 anggota dengan mayoritas berasal dari negara berkembang. Keanggotaan Indonesia sejak tahun 1994 telah membawa berbagai keuntungan strategis seperti akses pada Most Favoured Nation (MFN), National Treatment, dan fasilitas peningkatan kapasitas melalui Special and Differential Treatment (SDT).
Selain pertemuan pagi, Menko Airlangga juga dijadwalkan untuk menghadiri sesi informal antarmenteri WTO di malam hari untuk membahas agenda reformasi internal WTO. Dalam kunjungan ke Paris, Airlangga didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi seperti Deputi Kemenko Perekonomian, Perwakilan Tetap RI untuk WTO di Jenewa, dan Asisten Deputi bidang kerja sama multilateral. Kedatangan mereka menunjukkan komitmen Indonesia terhadap perdagangan global yang setara dan berkeadilan.