Juni 2025 akan menjadi bulan yang penting dengan lima laporan ekonomi krusial dari AS yang dapat mempengaruhi pasar, termasuk aset kripto. Pidato Ketua The Fed, Jerome Powell pada 2 Juni akan memberikan petunjuk mengenai kebijakan moneter yang akan diambil. Jika ada tanda-tanda pelonggaran, Bitcoin dapat mengalami penguatan. Laporan JOLTS tentang lowongan pekerjaan pada 3 Juni juga menjadi sorotan, dimana jika jumlah lowongan terus menurun, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed akan meningkat. Pada 4 Juni, laporan ADP private employment untuk Mei akan menjadi acuan, dimana data yang lemah dapat memperkuat pandangan dovish yang berpotensi positif untuk aset kripto. Pada 5 Juni, data klaim pengangguran mingguan akan menjadi perhatian, di mana peningkatan angka tersebut dapat memicu pembahasan stimulus ekonomi.
Dan pada tanggal 6 Juni, laporan Non-Farm Payroll (NFP) dan tingkat pengangguran juga diperkirakan akan terjadi perlambatan akibat dampak tarif Trump terhadap aktivitas ekonomi. Dengan kondisi ekonomi yang tertekan, Bitcoin dianggap sebagai pelindung aset yang dapat diandalkan. Dengan penurunan Produk domestik bruto (PDB) AS sebesar 0,3% pada kuartal pertama 2025, terutama disebabkan oleh lonjakan impor sebelum tarif Trump berlaku, belanja konsumen pun menurun dan kekhawatiran ekonomi pun mulai terasa. Meskipun Indeks harga konsumen (CPI) saat ini berada di level 2,3%, sedikit di atas target The Fed namun masih terkendali. Tekanan geopolitik dan ketidakpastian kebijakan moneter membuat Bitcoin dan aset kripto lain semakin dianggap sebagai penyimpan nilai alternatif oleh investor global. Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca, disarankan untuk melakukan pembelajaran dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi.