In NTT, Parents Thankful for Free Meals

by -24 Views

Sebuah pagi di sebuah sekolah di kecamatan Tambolaka, barat daya Sumba, Nusa Tenggara Timur, menjadi saksi dari sebuah adegan yang tidak biasa namun menyentuh hati. Seorang orangtua menunggu dengan penuh kesabaran, bukan untuk pertemuan dengan guru atau acara sekolah, tetapi hanya untuk mengucapkan terima kasih. Keberadaan mereka tidak diminta, mereka datang atas kemauan sendiri, tergerak oleh rasa terima kasih. Anak mereka, yang sebelumnya sering hadir ke sekolah dalam keadaan lapar, kini belajar dengan perut kenyang dan semangat yang baru.

Christian Chandralitya Reski Leteboro, Kepala Unit Layanan Gizi (SPPG) Tambolaka, menceritakan momen tersebut dengan penuh perasaan. Seorang orangtua pernah menunggu di sekolah SPPG hanya untuk mengungkapkan terima kasih kepada mereka. Mereka mengungkapkan rasa terima kasih karena anak mereka kini mendapat makanan bergizi setiap hari, makanan yang cukup nutrisi untuk menunjang pertumbuhan anak-anak mereka.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di barat daya Sumba memberikan dampak yang signifikan, tidak hanya pada para siswa yang menjadi lebih antusias dan aktif dalam kegiatan sekolah, tetapi juga pada orangtua yang telah lama berjuang untuk memberikan makanan dalam situasi ekonomi yang sulit.

Tim SPPG sangat terharu dengan respons dari orangtua. Antusiasme dan apresiasi yang mereka tunjukkan benar-benar mencerminkan betapa besar program ini membantu mereka. Dapur SPPG saat ini melayani 11 sekolah dan satu posyandu setiap harinya. Program ini jauh lebih dari sekedar memberikan makanan kepada anak-anak, tapi juga menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap kesejahteraan mereka. Setiap makanan disiapkan dengan penuh perhatian dan mengandung nutrisi yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan dan pembelajaran anak-anak.

Dampak dari program ini mulai terlihat. Anak-anak lebih berpartisipasi di kelas, lebih aktif dalam kegiatan sekolah, dan kehadiran mereka menjadi lebih teratur. Selain manfaat fisik, dampak psikologis juga terasa. Perhatian yang diberikan kepada anak-anak melalui program makanan ini telah mengubah sikap mereka terhadap pendidikan. Anak-anak tidak lagi absen karena kehadiran program makanan yang memberi mereka semangat baru.

Bagi banyak keluarga, program MBG bukan hanya bantuan, tapi juga menjadi tali kehidupan. Ungkapan terima kasih dari orangtua bukan sekadar kata-kata sopan, melainkan pengingat sungguh-sungguh akan dampak positif yang dirasakan dalam kehidupan mereka.

Dari diamnya seorang orangtua yang menunggu di gerbang sekolah, pesan yang tersirat jelas: makanan ini bukan sekadar makanan, tapi juga sebagai lambang harapan.

Source link