Arthur Hayes, salah satu pendiri BitMEX dan kepala investasi Maelstrom, memiliki pandangan optimis terhadap Bitcoin dalam menghadapi perang dagang. Menurutnya, tarif perdagangan saat ini dapat membantu mengoreksi ketidakseimbangan global yang ada. Dampak dari situasi ini akan membuat Federal Reserve terpaksa mencetak lebih banyak uang untuk membeli obligasi, sehingga suku bunga akan turun untuk mendorong pengeluaran dan mendukung perekonomian.
Hayes juga percaya bahwa kondisi tersebut akan mendorong modal untuk mencari perlindungan dalam aset safe haven seperti Bitcoin dan emas. Dalam artikelnya di substack pada bulan April, Hayes menyatakan bahwa Bitcoin diperdagangkan berdasarkan ekspektasi pasar terhadap pasokan fiat di masa mendatang. Jika prediksinya tentang perubahan kebijakan Federal Reserve dari pengetatan kuantitatif (QT) ke pelonggaran kuantitatif (QE) untuk obligasi pemerintah terbukti, maka ia optimis harga Bitcoin bisa mencapai titik tertinggi mencapai USD 250.000 pada akhir tahun.
Michael van de Poppe, analis kripto dan kepala investasi di MN Fund, juga bersikap optimis terhadap harga Bitcoin. Ia menilai bahwa puncak harga Bitcoin akan tergantung pada korelasi mata uang kripto dengan indeks likuiditas global. Jika pertumbuhan pasokan uang terus meningkat, ia yakin Bitcoin bisa mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa pada kuartal kedua tahun ini. Meskipun tidak memberikan angka pasti, Poppe sebelumnya menyatakan bahwa harga Bitcoin bisa mencapai rentang USD 200.000 hingga USD 300.000 pada akhir tahun.