Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami letusan sebanyak 110 kali selama delapan hari dalam pengamatan visual dan kegempaan selama periode 18-25 April 2025 menurut catatan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menyatakan bahwa tinggi letusan mencapai 500-3500 meter dari puncak, dengan kolom abu letusan berwarna kelabu. Selain itu, terjadi berbagai jenis gempa selama periode tersebut, seperti gempa hembusan, tremor harmonik, gempa vulkanik, dan gempa tektonik.
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi selama periode tersebut, dengan asap dan sinar api terlihat di sekitar puncak gunung. Endapan material lava dan potensi lahar juga ditemukan di sejumlah area di sekitar gunung. Ditambah dengan jumlah gempa hembusan yang menurun mengindikasikan adanya perubahan tekanan internal yang kemungkinan akan menyebabkan erupsi lebih sering terjadi.
Dengan peningkatan aktivitas vulkanik, status Gunung Lewotobi Laki-laki ditetapkan menjadi Level III dengan rekomendasi agar masyarakat dan pengunjung tidak melakukan aktivitas di radius enam kilometer dari pusat erupsi gunung. Penduduk sekitar gunung juga diimbau untuk waspada terhadap potensi banjir lahar dan hujan abu. Semua informasi ini disampaikan untuk menjaga keselamatan masyarakat dan mengantisipasi dampak dari aktivitas gunung yang meningkat.
