Potensi Kenaikan Bitcoin: Inflasi dan Perang Tarif

by -8 Views

Keberadaan Bitcoin menjadi perhatian khusus di tengah ketegangan geopolitik dan kebijakan tarif baru dari Presiden AS, Donald Trump. Pasca pengumuman tarif baru yang menargetkan sejumlah negara mitra dagang utama AS, pasar keuangan global mengalami volatilitas signifikan. Namun, pergerakan harga Bitcoin menunjukkan kekuatan yang lebih stabil daripada saham, menarik perhatian para analis untuk mengevaluasi hubungan antara Bitcoin dan pasar tradisional.

Menurut Zach Pandl, Kepala Penelitian di Grayscale, Bitcoin tampaknya mulai menunjukkan independensi terhadap pasar finansial konvensional. Meskipun seharusnya Bitcoin anjlok 36% jika saham turun 12%, namun kenyataannya tidak demikian. Hal ini menandakan bahwa tarif lebih berdampak pada ekuitas daripada kripto. Volatilitas pasar tradisional juga semakin sebanding dengan pasar opsi Bitcoin, menurut indeks ketakutan pasar VIX.

Grayscale juga memperhatikan bahwa kondisi ekonomi makro saat ini, termasuk inflasi tinggi, perlambatan pertumbuhan PDB, dan ketidakpastian geopolitik, berpotensi menguntungkan Bitcoin. Perbandingan situasi saat ini dengan era stagflasi pada tahun 1970-an menunjukkan kemungkinan Bitcoin berperan sebagai ’emas digital’. Meskipun data historis Bitcoin belum sepanjang emas, daya tariknya tetap kuat bagi investor yang mencari alternatif perlindungan nilai.

Source link