Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menemukan 393 peluru dan 16 granat aktif, diduga sebagai peninggalan Perang Dunia II. Granat dan peluru itu ditemukan ketika pengungsi sedang menggali tanah untuk septic tank. Granat tangan jenis Inert WWII Tipe 97 asli buatan Jepang dengan sekring dan tali tarik sebanyak 16 buah. Selain itu, mereka juga menemukan amunisi kaliber 6,5 MM sebanyak 393 buah yang digunakan untuk senjata Arisaka Type 38 atau senjata rim semi Jepang pada masa PD II.
Menurut Kasubdi PIDM Polres Flores Timur, Iptu Anwar Sanusi, granat yang masih aktif sementara dipindahkan dan diamankan pada lokasi kosong di sebuah kebun. Granat tersebut disimpan jauh dari permukiman warga Desa Konga, Kecamatan Titehena, dan dijaga ketat oleh petugas sambil menunggu tim penjinak bom dari Polda NTT di Kupang. Sementara tim penjinak bom dari Sat Brimob Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, juga tiba di lokasi hunian sementara penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Selasa siang.
Barang bukti yang masih aktif tidak dibawa ke Maumere, karena dikhawatirkan perlu dilakukan koordinasi dengan tim dari Sat Brimobda NTT untuk proses disposal. Hal ini dilakukan sebagai langkah keamanan yang ketat dalam penanganan granat dan peluru yang masih aktif.
