Pusat Penerangan TNI mengkonfirmasi bahwa serangan KKB di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, telah menyebabkan kematian satu orang guru dan enam orang lainnya terluka. Penjelasan ini disampaikan sebagai klarifikasi terhadap pernyataan Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Chandra Kurniawan di Jayapura yang mengatakan jumlah korban tewas mencapai enam orang.
Kapuspen TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi, menyebutkan bahwa TNI telah melakukan evakuasi bagi tenaga pengajar dan tenaga kesehatan setelah serangan yang dilakukan oleh KKB pada Jumat, 21 Maret 2025. Dampak serangan tersebut adalah satu korban meninggal dan enam orang terluka, serta fasilitas pendidikan mengalami kerusakan. Kristomei menegaskan komitmen TNI dalam melindungi masyarakat, khususnya tenaga pendidik dan kesehatan yang berada di wilayah terpencil.
TNI telah melakukan upaya evakuasi korban, penjagaan wilayah, dan mendukung pemulihan situasi pasca serangan yang biadab tersebut. Kapuspen TNI juga mengungkapkan bahwa serangan ini diduga dilakukan oleh kelompok OPM pimpinan Elkius Kobak, yang sebelumnya meminta uang dari tenaga pengajar dan membalas ketidakpatuhan dengan tindakan kekerasan.
Kristomei menegaskan bahwa TNI bersama aparat terkait telah berhasil mengevakuasi 42 tenaga pengajar dan tenaga kesehatan dari Yahukimo ke Jayapura. Langkah-langkah keamanan di wilayah rawan diperketat sambil berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menindak pelaku serangan dengan tegas. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak KKB terkait serangan di Kabupaten Yahukimo yang menyebabkan kematian seorang guru.
Serangan KKB Terhadap TNI, 1 Guru Tewas dan 6 Luka – Klarifikasi
