Warga Singapura Diberi Tuntutan atas Pencurian Kripto, Belanja Rp 8,2 M di Klub

by -11 Views

Seorang warga Singapura bernama Lam tiba di AS pada Oktober 2023 dengan visa turis selama 90 hari. Namun, ia melewati batas waktu dan terbang dengan jet pribadi dari Los Angeles ke Miami. Sayangnya, pada September 2024, Lam ditangkap dan didakwa di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan Florida dan Distrik Tengah California.

Dalam dakwaan tersebut, disebutkan bahwa Lam bersama dengan Serrano dan para konspirator mereka melakukan penipuan dengan cara menghubungi seorang korban di Washington dan berhasil memperoleh lebih dari 4.100 bitcoin secara curang. Mereka kemudian menggunakan berbagai metode untuk menyamarkan jejak dana tersebut, seperti menggunakan mixer dan bursa kripto.

Departemen Kehakiman AS mengungkapkan bahwa Lam dan Serrano diduga menghabiskan uang hasil pencucian kripto untuk berbagai hal, termasuk perjalanan internasional, kelab malam, mobil mewah, jam tangan, perhiasan, tas desainer, dan sewa rumah di Los Angeles dan Miami. Jaksa penuntut menyatakan bahwa Lam bahkan membeli 31 mobil mewah, namun 22 di antaranya belum ditemukan.

Hingga Oktober 2024, sekitar USD 70 juta dari uang hasil kejahatan tersebut telah ditemukan atau dibekukan, namun masih ada lebih dari USD 100 juta yang belum diketahui keberadaannya. Serrano sendiri memiliki sekitar USD 20 juta dari bitcoin korban yang dicuri di ponselnya, dan setuju untuk mengembalikan dana tersebut ke Biro Investigasi Federal.

Jika Lam terbukti bersalah atas pencurian lebih dari 4.100 bitcoin, ia dapat menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara dan denda hingga USD 250.000 atau dua kali lipat jumlah keuntungannya dari penipuan tersebut. Kondisi ini menjadi perhatian utama dalam kasus pencurian kripto yang dilakukan oleh Lam dan Serrano.

Source link