Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkap bahwa banjir yang terjadi di sebagian wilayah ibu kota disebabkan oleh hujan ekstrem dan sangat lebat. Intensitas hujan tersebut membuat saluran air tidak mampu menampung air yang masuk, sehingga banjir menjadi tak terelakkan. Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, saluran air yang ada melebihi kapasitas daya tampungnya, sehingga meluap dan mengakibatkan genangan air.
Pada rentang waktu Selasa hingga Rabu dini hari, terjadi hujan ekstrem di Jakarta yang menjadi penyebab banjir. Data terbaru dari BPBD DKI Jakarta menunjukkan bahwa banjir masih menggenangi 52 RT dan 22 ruas jalan di wilayah Jakarta Utara, Selatan, Timur, Barat, dan Jakarta Pusat. Ketinggian air mencapai 30 hingga 100 centimeter, dengan wilayah terendam meliputi berbagai kelurahan di Jakarta.
BPBD DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi banjir, termasuk dengan mengerahkan personel untuk monitoring kondisi genangan di setiap wilayah dan koordinasi dengan instansi terkait. Mereka juga meminta petugas lapangan untuk memeriksa saluran air agar berfungsi dengan baik. Target mereka adalah agar genangan air bisa surut dengan cepat. Sinergi antarinstansi diharapkan bisa membantu mengatasi dampak banjir lebih efektif.
