Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI bekerja sama dengan KBRI Kuala Lumpur secara aktif dalam menangani insiden penembakan WNI oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Langkah-langkah konkret telah diambil, termasuk pemulangan jenazah WNI ke kota asalnya, Riau. KBRI Kuala Lumpur memperoleh informasi dari Polis Diraja Malaysia (PDRM) mengenai identitas korban untuk memfasilitasi proses pemulangan dengan mengikuti prosedur otopsi yang telah ditetapkan. Selain itu, KBRI juga memberikan perhatian dan bantuan kepada 4 WNI lain yang terluka dalam insiden tersebut.
Pihak Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) juga ikut angkat suara terkait kasus penembakan tersebut, mengecam penggunaan kekuatan yang dianggap berlebihan oleh APMM terhadap PMI. Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, menyatakan duka yang mendalam atas meninggalnya salah satu PMI dan mendoakan kesembuhan bagi 4 PMI lain yang terluka. Kementerian P2MI menekankan perlunya investigasi serius dan tindakan tegas oleh pihak berwenang Malaysia terhadap peristiwa tersebut.
Dalam keterangannya, Christina juga menyampaikan upaya koordinasi untuk memastikan perawatan medis bagi korban yang terluka, serta memberikan dukungan kepada keluarga korban. Selain itu, pihak Kementerian juga sedang berusaha menelusuri asal daerah para korban untuk memberikan pendampingan dan bantuan yang dibutuhkan. Sebuah tindakan tanggap dan konkrit dibutuhkan untuk menegakkan keadilan dan mendukung korban dalam kasus ini.
