Mantan Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, menyatakan kesiapannya untuk mengizinkan pihak berwenang melakukan penggeledahan rumahnya guna membuktikan klaim bahwa dia menerima uang sebesar Rp20 miliar terkait dengan kasus dugaan pemerasan. Bintoro dengan tegas membantah tuduhan tersebut, terutama terkait pemerasan terhadap tersangka kasus pembunuhan anak di bawah umur, Arif Nugroho, yang merupakan anak dari bos jaringan klinik Laboratorium Prodia. Selain itu, Bintoro juga telah memberikan seluruh rekening korannya kepada pihak kepolisian sebagai bentuk transparansi dalam proses pemeriksaan terhadap dirinya. Dia juga mengakui bahwa saat ini tengah digugat secara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait tuduhan menerima uang tunai dan transfer dalam jumlah besar ke rekening pribadinya. Bintoro menegaskan bahwa tuduhan tentang pembelian pangkat atau jabatan dari AKBP untuk menjadi Brigjen adalah tidak benar, mengingat posisinya yang mengalami keterlambatan dalam kenaikan pangkat. Kasus ini bermula dari laporan tindak pidana kejahatan seksual yang berujung pada kematian korban di sebuah hotel di Jakarta Selatan yang dilakukan oleh AN alias Bastian. Proses penyelidikan dan penyidikan dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan yang dipimpin oleh Bintoro berhasil mengungkap temuan obat-obat terlarang dan senjata api. Polda Metro Jaya sedang melakukan pemeriksaan terhadap Bintoro terkait dugaan pemerasan, namun belum ada pengumuman resmi mengenai hasil dari proses pemeriksaan tersebut.
Penemuan Rumah Siap Digeledah: Uang Miliaran?
