Pemerintah Indonesia berencana untuk membuka kembali seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CPNS) pada tahun ini dengan jumlah posisi yang kosong diperkirakan mencapai sekitar 400 ribu di berbagai kementerian dan lembaga. Hal ini terkait dengan penambahan jumlah kementerian dalam Kabinet Merah Putih era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang signifikan lebih banyak daripada sebelumnya. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Rini Widyantini, masih menunggu arahan langsung dari Presiden Prabowo terkait jumlah seleksi CPNS tahun ini.
Fokus utama saat ini adalah melakukan penataan ulang formasi sesuai kebutuhan personel di setiap kementerian dan lembaga guna memastikan pendistribusian yang efisien. Terjadi pemecahan Kementerian Hukum dan HAM menjadi tiga kementerian di era pemerintahan Prabowo, seperti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Pemerintah harus menghitung kembali kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) di setiap kementerian dan lembaga dengan penambahan jumlah kementerian baru.
Penerimaan CPNS 2025 diharapkan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan SDM pemerintahan yang semakin kompleks, serta memberikan kesempatan bagi masyarakat yang ingin berkarier sebagai ASN. Persiapan yang matang diperlukan bagi warga yang berminat mengikuti seleksi CPNS 2025, termasuk memperoleh bimbingan belajar yang baik. Salah satu lembaga bimbingan belajar yang direkomendasikan adalah Akses education centre, yang memiliki metode bimbingan belajar online dan offline, serta pengajar yang profesional dan teruji.