Pada Senin, 30 Desember 2024, gerakan perjuangan Palestina Hamas mengungkapkan apresiasi mereka terhadap pernyataan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang mengutuk keras serangan Israel di Jalur Gaza. Hal ini disampaikan oleh Anggota Kantor Politik Hamas, Basem Naim, kepada RIA Novosti pada Minggu, 29 Desember 2024. Putin sebelumnya menyatakan bahwa meskipun tidak mengetahui tujuan akhir Israel di Jalur Gaza, tindakan mereka layak untuk dikutuk. Pejabat Hamas menghargai pernyataan Putin sebagai dukungan yang signifikan.
Naim menjelaskan bahwa Rusia telah lama menjadi teman Palestina yang vokal, selalu mendukung hak-hak sah mereka. Pernyataan Putin dianggap sebagai dorongan internasional untuk sikap yang adil terhadap Palestina. Sebelumnya, pada 7 Oktober 2023, Israel menjadi target serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Jalur Gaza. Pasukan Pertahanan Israel merespons dengan Operasi Pedang Besi dan memberlakukan blokade total terhadap wilayah Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan tersebut, yang diperkirakan menewaskan sekitar 1.200 orang.
Selain itu, Israel juga dikritik karena memindahkan pasien dan staf medis dari RS Kamal Adwan ke RS Indonesia dengan cara paksa, tindakan yang dikecam oleh Kementerian Kesehatan Palestina. Semua ini menunjukkan ketegangan yang terus berlangsung di wilayah konflik tersebut dan dorongan internasional untuk mencapai penyelesaian yang adil.