Pada Minggu, 29 Desember 2024, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengingatkan pentingnya tidak meninggalkan Ukraina dalam konfliknya melawan Rusia. Scholz menekankan bahwa agresi Rusia terhadap Ukraina telah menyebabkan dampak yang tragis, dengan ratusan ribu korban jiwa dan luka-luka. Dalam sebuah wawancara dengan situs berita T-Online, Scholz menyatakan dukungan Jerman terhadap Ukraina dan menyatakan bahwa langkah yang hati-hati dibutuhkan untuk mencegah eskalasi konflik antara Rusia dan NATO.
Dalam konteks pemilu presiden AS, kemenangan Donald Trump telah menyoroti pertanyaan tentang bantuan militer dan keuangan bagi Ukraina dari Eropa. Scholz juga mengajak sekutu Barat untuk memberikan dukungan militer lebih lanjut kepada Ukraina sebagai upaya untuk mencegah negara tersebut dibiarkan sendirian. Jerman, sebagai pendukung terbesar kedua setelah AS, telah mengumumkan pengiriman paket senjata baru yang ekstensif untuk membantu Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia.
Scholz menegaskan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mencari perdamaian yang adil dan berkelanjutan, mengingat bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, tidak mencapai tujuan perangnya. Disamping itu, isu-isu utama yang menjadi sorotan selama pemilu Jerman antara lain imigrasi, ekonomi, dan dukungan terhadap Ukraina. Jerman berada dalam posisi penting sebagai negara pendukung yang aktif dalam memberikan bantuan senjata dan dukungan lainnya kepada Ukraina.