Jakarta – (VanusNews) Pembina Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI) Mulyanto meminta Presiden Prabowo Subianto mengembalikan pengelolaan bidang riset dan teknologi seperti zaman Pemerintahan Presiden BJ. Habibie.
“Bidang Ristek harus diberi perhatian yang cukup agar dapat berkembang dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat,” kata Mulyanto kepada wartawan, Rabu (24/10/2024).
Anggota Komisi Energi dan Ristek DPR RI Periode 2019-2024 itu menilai selama 10 tahun terakhir pengelolaan bidang ristek carut-marut.
“Penggabungan semua lembaga riset ke dalam satu badan menimbulkan banyak masalah yang sampai hari ini belum dapat diselesaikan. Ujung-ujungnya aktivitas riset menurun dan manfaat bagi masyarakat kurang dirasakan,” ujar Mulyanto.
Yang sangat penting, imbuh Mulyanto, sesuai dengan amanat UU Ketenaganukliran dan UU Keantariksaan, pemerintah harus memisahkan kembali Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) yang sebelumnya dilebur ke dalam BRIN.
“Sejak dilebur ke dalam BRIN, selain menyalahi undang-undang, kedua lembaga ini relatif mati suri dan merosot kinerjanya. Termasuk juga Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sejak dilebur ke dalam BRIN praktis tidak ada kinerja yang mencolok. Berbagai program strategis nasional yang sebelumnya sukses dipreteli satu per satu,” terang Mulyanto.
Mulyanto mengaku prihatin melihat program pengembangan perekayasaan dan pengkajian teknologi, termasuk layanan teknologi mandeg.
Mulyanto menyayangkan, riset diarahkan terutama untuk memproduksi paper ilmiah di jurnal internasional.
“Saatnya Presiden melakukan desentralisasi kelembagaan ristek agar lembaga-lembaga ini kembali menjadi lincah dan berkinerja tinggi, ketimbang mempertahankan lembaga superbody yang sentralistik,” imbau Mulyanto.
Untuk mendorong kinerja industri dan hilirisasi sumber daya alam yang bernilai tambah tinggi, tambah Mulyanto, dibutuhkan dukungan kelembagaan Ristek yang kokoh.
“Jadi sebaiknya Presiden Prabowo segera menata ulang kelembagaan riset dan teknologi nasional pada pemerintahannya. Syukur-syukur saintek kita bisa kembali jaya seperti pada masa Pak Habibie dulu,” tutup Mulyanto. VN-DAN