Menjadi Nomor 1 dalam Kebahagiaan, Luluk Memiliki Banyak Filosofi Kemenangan

by -80 Views

Surabaya – (VanusNews) Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim mengaku bahagia mendapat nomor urut 1 pada kontestasi pemilihan Gubernur Jatim 2024.

Seperti yang telah diharapkan, nomor 1 untuk Luluk-Lukman kini sudah ditangan dan resmi ditetapkan oleh KPU Jatim dalam rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut Pilgub Jatim di Hotel Mercure Surabaya, Senin (23/9/2029).

“Bapak-Ibu sekalian, saya sangat berbahagia sekali dan Mas Lukman, kami berdua telah mendapatkan nomor urut satu,” kata Luluk dalam sambutannya.

Luluk menilai nomor satu adalah nomor kemenangan yang memiliki filosofi kompleks. Semua pihak dikatakannya seringkali disatukan dengan seruan satu.

“Insya Allah kita punya tekad yang sama, kita akan punya satu nyali, punya satu jiwa, ada satu barisan, satu gerakan. Nah ini yang akan menjadi modal dasar untuk bisa membangun Jawa Timur,” ujar Luluk

Dikatakan mantan Ketua Umum Kopri PB PMII ini semangatnya semakin bertambah setelah mendapat nomor urut 1.

Luluk meyakini mampu memberikan semangat perubahan untuk Jatim yang lebih maju, masyarakatnya makmur.

Luluk mengatakan, pemerintahan yang tidak dapat merubah kondisi kemiskinan di Jatim tidak perlu dilanjutkan.

“Jika ingin perubahan yang lebih makmur, butuh tekat yang kuat. Butuh mental perubahan, kesejahteraan masyarakat Jatim harus dapat diraih dan diwujudkan bersama-sama,” tutur Luluk.

“Gak ada cara lain kecuali memang kita benar-benar mau berubah. Kalau kita ingin mengurangi angka kemiskinan, dimana Jawa Timur masih menjadi provinsi dengan jumlah penduduk miskin yang terbesar di Indonesia. Masa iya kemudian ini mau dilanjutkan,” sambung Luluk.

Luluk menuturkan, selain muda pihaknya dan Mas Lukman sudah memiliki pengalaman yang matang dalam kepemerintahan.

Oleh karenanya, ungkap Luluk, pihaknya sudah melakukan pemetaan permasalahan apa saja yang harus dibenahi di untuk mengangkat derajat kesejahteraan Jatim.

Angka pengangguran di Jatim dikatakannya sangat tinggi, kondisi tersebut sebenarnya tidak sejalan dengan posisi geografis Jatim yang memiliki banyak potensi.

Luluk menegaskan Jatim memiliki kekuatan agraris maritim.

“Kesuburan tanah dan kekayaan alam begitu melimpah yang idealnya dapat menampung jutaan pekerja. Namun yang terjadi malah kondisi yang sebaliknya. Sekarang angka partisipasi di dunia kerja itu justru disumbangkan lebih banyak oleh mereka yang lulusan SD 42%. Sementara yang lulusan SMA sama SMK itu justru penyumbang tingkat pengangguran terbuka,” papar Luluk.

“Nah ini adalah momentum untuk menciptakan lapangan-lapangan kerja baru ataupun lapangan kerja yang lain yang kiranya cocok dengan kebutuhan,” pungkas Luluk Nur Hamidah. VN-DAN