Jakarta – (VanusNews) Presiden Komite Eksekutif (Exco) Partai Buruh Said Iqbal menyatakan bahwa Presiden Terpilih Prabowo Subianto siap untuk berpidato di depan ribuan lebih anggota Partai Buruh dalam peringatan 3 tahun kebangkitan partai di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Rabu (18/9/2024).
Said mengatakan bahwa Prabowo akan memberikan pidato kebangsaannya selama kurang lebih satu jam dalam acara tersebut.
“Nanti mungkin sekitar jam 15.00 WIB Pak Prabowo akan datang. Sudah terkonfirmasi sebelumnya, dan akan memberikan pidato kebangsaan sekitar pukul 15.40 WIB selama satu jam,” kata Said Iqbal saat ditemui selama acara.
Beberapa persiapan untuk menyambut kedatangan Presiden Terpilih tersebut sudah terlihat sejak pukul 14.00 WIB di pelataran Istora. Anggota Partai Buruh, termasuk dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), mulai berdiri dan bersiap-siap menyambut kedatangan Prabowo dari depan gerbang Istora menuju ruang transit VVIP di dalam gedung.
Salah satu pengurus, melalui pengeras suara, juga memberikan instruksi kepada para kader partai untuk menyanyikan lagu “Halo-Halo Bandung” saat Prabowo tiba nanti.
Partai Buruh mengadakan peringatan 3 tahun kebangkitan partai setelah partai tersebut dihidupkan kembali oleh Said Iqbal dan sejumlah petinggi federasi serikat pekerja di seluruh Indonesia pada 2021.
“Hadir semua buruh, petani, dari 38 provinsi, 339 kabupaten/kota yang memiliki partai buruhnya, tetapi yang paling banyak hadir berasal dari Jabodetabek sekitar 20.000 orang,” ungkap Said.
Said menjelaskan bahwa ketika Partai Buruh dihidupkan kembali pada 2021 dan berpartisipasi dalam kontesasi Pemilu 2024, partai tersebut didirikan oleh empat konfederasi serikat buruh terbesar di Indonesia, yaitu KSPSI yang dipimpin oleh Andi Gani Nena Wea, KSPI, KPBI, KSBSI yang dipimpin oleh Darta Pakpahan, serta 60 serikat buruh tingkat nasional, Serikat Petani Indonesia (SPI) yang dipimpin oleh Hendri Saragih.
“Dengan demikian, Partai Buruh ini mewakili kepentingan kelas pekerja, buruh, petani, nelayan, guru, dan kelas pekerja lainnya,” tutup Said Iqbal. VN-DAN