LEADERSHIP ATTRIBUTES – prabowosubianto.com – prabowo2024.net

by -147 Views

Keberanian

Bagi seorang prajurit, keberanian mutlak diperlukan. Keberanian tidak hanya berhubungan dengan keberanian fisik tetapi juga keberanian moral. Keberanian fisik termanifestasi dalam kesediaan untuk mengatasi rasa takut di tengah cedera dan kematian. Keberanian moral adalah keberanian untuk menghadapi risiko kehilangan jabatan, pangkat, dan posisi akibat tindakan yang tidak disukai oleh atasan tetapi sesuai dengan keyakinan seorang prajurit TNI. Keberanian fisik dan keberanian moral termanifestasi dalam kemampuan seorang pemimpin untuk membuat keputusan dalam situasi yang sulit dan berisiko. Tanpa keberanian, seorang pemimpin militer tidak bisa berhasil. Sekali seorang komandan kehilangan keberaniannya, penghargaan dari anak buahnya akan berkurang atau hilang sama sekali.

Kepribadian Unggul

Seorang pemimpin militer harus memiliki kepribadian unggul dan bersifat mulia. Saya katakan kepribadian baik karena banyak figur yang terkenal tetapi tidak mulia, seperti Adolf Hitler, Pol Pot, Stalin, dan Al Capone. Orang baik selalu menunjukkan kejujuran, mengutamakan kepentingan orang lain daripada diri mereka sendiri, menunjukkan kerendahan hati dan kesiapan berkorban, dan tidak mudah goyah oleh keadaan. Dari leluhur Indonesia, kita dapat belajar delapan kualitas pribadi pemimpin yang baik, dikenal sebagai hasta brata:
Seorang pemimpin harus seperti Lautan (Pindo Jaladri). Seorang pemimpin berpandangan luas, mampu mendengarkan hal-hal negatif tetapi selalu melakukan hal-hal positif.
Seorang pemimpin harus seperti Bulan (Pindo Candra). Seorang pemimpin selalu bisa menjadi cahaya pemandu di tengah kegelapan.
Seorang pemimpin harus seperti Bintang (Pindo Kartika). Seorang pemimpin dapat menunjukkan arah yang benar kepada rakyatnya dan selalu menunjukkan harapan.
Seorang pemimpin harus seperti Gunung (Pindo Arga). Seorang pemimpin memiliki keyakinan kokoh yang tidak mudah tergoyahkan oleh keadaan.
Seorang pemimpin harus seperti Bumi (Pindo Bahana). Seorang pemimpin memahami apa yang dibutuhkan oleh rakyatnya dan memberikan bantuan tanpa diskriminasi.
Seorang pemimpin harus seperti Api (Pindo Dahana). Seorang pemimpin memberikan kehangatan dan dapat membangkitkan semangat anak buahnya dan memberantas ketidaksetaraan dan ketidakadilan.
Seorang pemimpin harus seperti Angin (Pindo Bayu). Seorang pemimpin dapat bergerak dengan bebas dan bisa dirasakan di mana-mana.
Seorang pemimpin harus seperti Matahari (Pindo Surya). Seorang pemimpin selalu menjadi sumber energi positif bagi lingkungannya.

Kualitas kepribadian yang kita dapat pelajari dari leluhur bangsa seharusnya dipertimbangkan karena kebijaksanaan mereka tidak boleh diremehkan. Pada dasarnya, jika seorang pemimpin memiliki sifat-sifat kepribadian negatif seperti keserakahan, ketidakjujuran, kesombongan, ketakutan, tidak peduli, tidak adil, merasa berhak, narsisme, maka dengan cepat, ia akan ditinggalkan dan bahkan dilawan oleh anak buahnya sendiri.

Kesetiaan

Seorang pemimpin militer harus memiliki kesetiaan yang kuat dan mutlak terhadap negara, bangsa, dan rakyat. Jika dia tidak setia, dia tidak akan memiliki kekuatan untuk menghadapi cobaan dan kesulitan dalam hidupnya sebagai seorang pemimpin. Kesetiaan dapat tercermin dalam komitmen seseorang terhadap organisasi, dedikasi terhadap rekan-rekan satu tim, dan anak buah yang dipimpinnya. Ada pemimpin yang, dalam keadaan yang tidak menguntungkan, cepat menyalahkan atau mencari kesalahan pada bawahannya. Banyak juga yang cenderung mencari kesalahan anak buahnya ketika segalanya berjalan buruk. Di sisi lain, jika anak buahnya berhasil, mereka sering kali yang pertama keluar dan mengklaim kemenangan sebagai milik mereka.

Seorang pemimpin sejati selalu berupaya membela dan menempatkan kepentingan anak buahnya di atas kepentingannya sendiri. Ada satu hikmah militer zaman dulu yang bisa kita pelajari dalam hal ini: Jika Anda merawat anak buah Anda, anak buah Anda akan merawat Anda.

Keterampilan Profesional

Untuk menjadi pemimpin yang berhasil, seseorang harus memiliki keterampilan profesional dan kemampuan. Seorang pemimpin harus menguasai bidangnya dengan baik. Jika mereka adalah komandan batalyon infanteri, mereka harus memahami segala jenis infanteri. Seorang pemimpin harus benar-benar menguasai semua teknik dan taktik dari tingkat peleton, kompi hingga batalyon. Mereka harus memiliki visi setingkat di atas mereka dan penguasaan setingkat di bawah mereka. Seorang pemimpin yang berani tetapi bodoh akan menimbulkan banyak korban di antara anak buahnya.

Gairah

Elemen kelima yang saya yakini seorang pemimpin harus dimiliki adalah gairah. Itulah yang mendorong seorang pemimpin militer untuk bertindak dan maju secara dinamis. Gairah mendorong seorang prajurit untuk menahan penderitaan dan tetap tenang serta teguh di tengah bahaya. Gairah akan mendorong seorang pemimpin militer untuk mencapai kemenangan. Tanpa gairah, seorang pemimpin tidak akan bisa mencapai hasil gemilang. Jika dua orang yang sama cerdas dan mampu bersaing, orang yang lebih bersemangat akan muncul sebagai pemenang.

Ada pepatah di militer yang mengatakan: Rencana paling brilian yang dieksekusi dengan setengah hati akan menghasilkan hasil yang lebih buruk daripada rencana sederhana yang dieksekusi dengan penuh semangat. Perang mungkin dilakukan dengan senjata, tetapi mereka dimenangkan oleh manusia. Itulah semangat orang-orang yang mengikuti dan orang yang memimpin yang memenangkan kemenangan. (Jenderal G.S. Patton)

Menurut pendapat saya, berdasarkan studi saya tentang sejarah kepemimpinan militer yang sukses dan efektif, saya percaya bahwa setiap pemimpin militer harus memiliki dan menjalani filosofi kepemimpinan. Filosofi memberi informasi dan arahan kepada seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya. Filosofi yang sering saya gunakan ialah 11 Prinsip Kepemimpinan TNI, yang akan saya bahas secara detail di Bab 10 buku ini, dan sebuah prinsip sederhana yang berbunyi: Bagi saya, itu berarti bahwa dalam membuat keputusan atau kebijakan, seseorang harus bertanya pada diri sendiri apakah itu akan menguntungkan negara, bangsa, dan angkatan bersenjata. Jika ya, jangan ragu, dan hanya setelah itu bisa berpikir tentang kepentingannya. Bukan sebaliknya. Jika seseorang sudah memposisikan kepentingannya di atas kepentingan anak buahnya, apalagi di atas kepentingan negara. Itu berarti seseorang bertindak egois dan menunjukkan kepemimpinan yang buruk. Pertama: Tanah Air Saya; Kedua: Anak Buah Saya, Kemudian ketiga: Saya Sendiri.

HAL LAIN YANG MENENTUKAN KEPEMIMPINAN MILITER YANG SUKSES

Kebugaran Fisik

Seorang pemimpin militer harus memiliki kebugaran fisik yang sangat baik. Dia harus mampu memimpin anak buahnya dengan contoh dan menjadi panutan. Seorang pemimpin militer tidak akan efektif jika dia tidak bugar. Dia tidak dapat memimpin anak buahnya jika dia tidak hadir di tengah mereka atau di depan mereka. Ketahanan fisik yang sangat baik diperlukan untuk menghadapi tekanan kehidupan militer dan stres kehidupan sehari-hari.

Kehadiran di Saat dan Tempat Kritis

Atasan saya sering mengajarkan saya bahwa pemimpin harus selalu hadir di tempat dan saat yang paling penting. Kehadiran seorang pemimpin dapat menenangkan anak buah yang mungkin bingung oleh kondisi yang berbahaya dan bahaya yang dihadapi. Seorang pemimpin militer juga harus mampu membaca dan menilai situasi secara dekat. Dia harus dapat dengan cepat merasakan psikis anak buahnya pada saat yang sangat kritis. Keputusan penting sering harus diambil dengan cepat dan akurat. Dalam keadaan darurat, perubahan sering terjadi dengan sangat cepat. Oleh karena itu, seorang pemimpin militer yang memantau situasi kritis dari jauh sering lambat dalam membuat keputusan kunci, kadang-kadang hidup atau mati.

Pemikiran Ke Depan dan Kreativitas

Seorang pemimpin harus memiliki pola pikir yang kedepan untuk mengimplementasikan kebijakan yang bisa meningkatkan situasi saat ini untuk mencapai kemajuan di masa depan. Menjaga status quo dan mengabaikan hal-hal yang membutuhkan perbaikan dan perubahan akan menyebabkan stagnasi, bahkan degenerasi dan degradasi. Seorang pemimpin harus kreatif dan dinamis. Jika dia hanya menunggu instruksi dan tidak ingin mengambil inisiatif, maka organisasi yang dipimpinnya tidak dapat bangkit menghadapi tantangan yang mungkin muncul secara tiba-tiba. Pemimpin-pemimpin hebat dalam sejarah sering mampu mengembangkan solusi yang tidak terduga dan menunjukkan jalan keluar dari kesulitan atau masalah kompleks anak buahnya.

Cybernetics

Ada hukum yang dikenal sebagai cybernetics yang berbunyi, “Jika Anda berpikir Anda akan kalah, Anda sudah kalah.” Hasilnya adalah: Jangan berbisik dalam hati Anda bahwa Anda mungkin kalah. Anda harus memiliki semangat untuk berhasil. Keinginan untuk menang akan menghasilkan seorang pemenang.

Hukum Murphy

Salah satu hukum dalam aktivitas manusia dan organisasi yang patut diperhatikan adalah hukum Murphy yang berbunyi: ‘Jika suatu rencana mungkin berjalan salah, biasanya akan berjalan salah’. Orang sering menghadapi hukum Murphy dalam kehidupan militer, yang versi lokalnya adalah ‘ojo kagetan’ (tidak mudah goyah). Seorang pemimpin harus selalu siap menghadapi skenario terburuk. Rasa tanggung jawab dan dedikasi 

Source link