FISIPOL UKI melalui CESFAS mengadakan seminar dengan tema “Disrupsi: Diaspora, Politik, & Keberlanjutan Diplomasi” pada tanggal 26 Maret. Acara ini didukung oleh INADIS dan dihadiri oleh narasumber seperti Leonard Hutabarat, Hamdan Hamedan, Laurens Ikinia, dan Audra Jovani.
Tujuan seminar ini adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai isu diaspora, politik, dan diplomasi dalam era disrupsi. Diaspora Indonesia yang mencapai 9 juta jiwa memiliki potensi besar yang perlu dimaksimalkan, terutama karena banyak dari mereka merupakan individu berbakat dengan keahlian khusus.
Narasumber membahas situasi, peluang, dan tantangan yang dihadapi diaspora Indonesia, serta peran pemerintah dalam memberdayakan potensi mereka. Leonard Hutabarat menyoroti potensi besar diaspora dalam diplomasi, sementara Hamdan Hamedan memberikan contoh kontribusi diaspora dalam berbagai sektor, termasuk olahraga.
Dalam sesi tanya jawab, dibahas pula kendala teknis yang dihadapi oleh diaspora Indonesia, termasuk dalam pemilu 2024. Pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan untuk memberdayakan diaspora Indonesia juga disoroti dalam acara tersebut.
Direktur CESFAS, Darynaufal Mulyaman, berharap agar Indonesia dapat membina diaspora menuju generasi emas yang mampu berprestasi, seperti halnya Korea Selatan dan India. Link artikel: https://www.utamanews.com/sosial-budaya/UKI-Bahas-Isu-Diaspora-dan-Keberlanjutan-Diplomasi