Jakarta – Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2 dan Menteri Pertahanan RI, berhasil membawa kembali Annisah, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke Indonesia. Annisah sebelumnya terlantar di Malaysia karena paspornya ditahan oleh agen.
Awalnya, Prabowo menerima keluhan tentang Annisah dari seorang ibu saat Prabowo berziarah ke makam orang tuanya di Taman Makam Karet Bivak, Jakarta Selatan setelah Pemilu. Seorang perempuan bernama Eny berlari mendekati Prabowo, memohon agar Prabowo bisa membantu memulangkan anaknya yang sudah lima tahun bekerja di Malaysia tapi tidak bisa pulang.
Setelah mendengar cerita Eny, Prabowo menghubungi Ketua Jaringan Merah Putih (JMP) Nanik S Deyang untuk membantu memulangkan Annisah. Dua minggu kemudian, surat izin kepulangan tanpa paspor dari Imigrasi Malaysia keluar dan Annisah pulang ke Indonesia.
Annisah tiba di Jakarta disambut dengan tangis haru oleh kedua anaknya dan ibunya. Anak perempuan Annisah mengucapkan terima kasih pada Prabowo atas kepulangan ibunya. Eny juga mengucapkan terima kasihnya pada Prabowo.
Prabowo meminta Nanik untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Wamenaker Afriansyah Noor, untuk memulangkan Annisah. Pada tanggal 19 Februari 2024, Annisah ditemukan di Malaysia dan Prabowo terbang ke Kuala Lumpur untuk bertemu dengannya.
Setelah bertemu, terungkap bahwa Annisah adalah TKW legal yang diberangkatkan dari Indonesia dan memiliki paspor. Annisah pertama kali bekerja di Singapura sebelum dipindahkan ke Malaysia, di mana ia bekerja keras hampir 24 jam sehari.
Annisah berusaha pulang ke Indonesia namun paspornya ditahan oleh agen yang sudah tidak aktif. Annisah akhirnya nekat kabur dari majikannya dan mencari dokumen pribadinya agar bisa pulang.
Nanik melaporkan hal ini pada Prabowo dan Prabowo menanggung semua biaya Annisah, termasuk biaya administrasi dan tiket pulang ke Indonesia.
