Program Makan Gratis Bisa Ciptakan 1,8 Juta Lapangan Kerja

by -114 Views

Program Makan Gratis Nasional di Sekolah sebenarnya bukan hal baru yang diusulkan. Namun, program ini perlu dikembangkan mengingat potensi dan manfaat turunannya, termasuk penciptaan lapangan kerja baru.

Menurut Indonesia Food Security Review (IFSR), Program Makan Gratis Nasional di Sekolah sebenarnya sudah dilaksanakan di Indonesia pada 1997 dengan nama Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah, dan pada tahun 2010 dilanjutkan dengan nama Revitalisasi PMTAS. Pada tahun 2012, Pemerintah Indonesia mendapat dukungan dari WFP Indonesia untuk program Local Food-Based School Meals, yang merupakan program pemberian makanan siswa berbasis pangan lokal. Kemudian pada tahun 2016, dilaksanakan program Perbaikan Gizi untuk Anak Sekolah (Progas).

Dari berbagai program tersebut, terbukti memberikan dampak positif dalam memperkuat sistem perlindungan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. Namun, program ini masih terkendala oleh payung hukum berupa undang-undang untuk menjaga kelangsungan program ini lintas pemerintah.

Menurut Badan Pangan PBB (UN WFP), Program Makan Siang di Sekolah bisa meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak, kesejahteraan komunitas dalam meningkatkan kesetaraan gender, mendukung ekonomi nasional, dan stabilitas sosial.

Di masa mendatang, menurut IFSR program ini perlu diaktifkan kembali dan diperluas cakupannya. Untuk menjalankan dengan sukses, diperlukan peningkatan di berbagai aspek seperti prioritas penerima manfaat, kerangka kebijakan yang jelas, pendanaan jangka panjang, kapasitas dan koordinasi pemangku kepentingan, keterlibatan masyarakat dalam desain dan implementasi program, dan peningkatan partisipasi masyarakat.

Dalam hal potensi ekonomi dan lapangan kerja, Program Makan Gratis Nasional di Sekolah dapat memiliki dampak positif pada perekonomian. Setiap US$ 1 yang dikeluarkan untuk program ini akan menghasilkan dampak ekonomi sebesar US$ 9. Dengan asumsi multiplier ekonomi 1,5 kali dan anggaran baru, maka dampak pertumbuhan ekonomi tambahan mencapai 2,6%. Adapun, kebutuhan anggaran per tahun mencapai Rp 400 triliun dan menciptakan lapangan kerja sekitar 1,8 juta tenaga kerja.

Dana sekitar Rp 400 triliun yang diperlukan untuk program ini sebenarnya tidak terlalu besar, yakni hanya sekitar 2% dari PDB. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk mendukung program ini dengan tambahan pendapatan negara yang belum dioptimalkan.

Dengan memperluas Program Makan Gratis Nasional di Sekolah, diharapkan dapat membantu dalam mencapai tujuan besar Indonesia pada 2045 yakni Indonesia Emas dengan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas. Maka dari itu, program ini bisa menjadi dasar penting bagi peningkatan kesejahteraan anak-anak Indonesia.

Source link