Fahri Hamzah: Gabungan PDIP-PKS Mustahil Seperti Minyak dan Air

by -225 Views

Fahri Hamzah, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran dan juga Wakil Ketua Umum Partai Gelora, meragukan isu bergabungnya kubu Anies Muhaimin dan Ganjar Mahfud yang sedang hangat diperbincangkan. Fahri mengatakan bahwa riwayat hubungan kedua belah pihak menunjukkan bahwa partai yang mereka dukung memiliki perbedaan yang cukup jauh.

“Dalam 10 tahun terakhir, PDIP dan PKS terus menerus menunjukkan kepada masyarakat dan bangsa Indonesia bahwa mereka berbeda bagai minyak dan air. Dan itu betul-betul ditegaskan berkali-kali bahwa PDIP dan PKS tidak akan pernah berkoalisi dalam bentuk apa pun,” ujar Fahri kepada wartawan, Senin 15 Januari 2024.

Menurut Fahri, keberadaan PDIP dan PKS merupakan kutub ekstrem dari polarisasi politik di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa pemilih dari kedua partai ini berada pada spektrum terjauh di kiri dan kanan dalam pemilu.

Fahri Hamzah juga mengatakan bahwa PDIP dan PKS merupakan biang dari ekstrimis kiri dan kanan yang mendorong munculnya pasangan calon presiden saat ini. Kelompok kanan menarik Anies Baswedan, sementara kelompok kiri ditarik oleh Ganjar Pranowo.

Fahri menuturkan bahwa apabila Partai Pendukung Anies Muhaimin dan Ganjar Mahfud benar-benar bergabung, latar belakangnya pasti bukan merujuk pada kepentingan nasional, melainkan pada amarah karena dukungan masyarakat yang terus menciut.

Dengan angka elektabilitas yang terus menurun, Fahri menyakini bahwa hal ini sebagai tanda berakhirnya politik identitas yang tidak rasional dan hanya didasari emosi sesaat.

“Dapat dikatakan bahwa koalisi PKS-PDIP adalah pertanda dari berakhirnya politik identitas yang tidak rasional yang didasarkan kepada emosi dan kepentingan sesaat, karena jelas akhirnya bergabung. Sesuatu yang secara teoritis mustahil,” pungkas Fahri.