Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengutuk serangan kekerasan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah. Pelaku diidentifikasi sebagai sejumlah oknum prajurit TNI.
Hasto setuju dengan Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa, mengenai kronologi pengeroyokan. Menurut dia, ini adalah sesuatu yang perlu dikutuk. Hasto berharap bahwa penegak hukum akan bersikap netral dan berharap agar peristiwa ini menjadi pembelajaran.
Dia percaya bahwa TNI dan Polri akan netral dalam Pilpres 2024. Namun, Hasto juga menyebutkan bahwa ada oknum-oknum dengan loyalitas buta yang harus diwaspadai.
Sementara itu, Badan Bantuan Hukum dan Advokasi PDIP, Paskaria Tombi, menyatakan bahwa pelaku pengeroyokan sudah ditahan dan meminta agar proses hukumnya berjalan transparan dan tuntas. Dia juga menegaskan bahwa bentuk kekerasan apapun tidak dapat dibenarkan.
Enam prajurit TNI telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah. Mereka saat ini ditahan selama 20 hari untuk penyelidikan lebih lanjut.
(Artikel di atas merupakan sebuah kecaman terhadap kekerasan terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali oleh sejumlah oknum prajurit TNI dan harapan agar proses hukumnya berjalan transparan.)
