MBS dan MBZ Akan Dikenalkan kepada Presiden Penggantinya oleh Jokowi, Apa Tujuannya?

by -181 Views

Jumat, 22 Desember 2023 – 12:04 WIB

Jakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berencana untuk mengenalkan presiden baru yang akan menggantikan kepemimpinannya kepada kepala negara sahabat seperti Perdana Menteri Arab Saudi, MBS (Mohammed Bin Salman) dan Presiden Uni Emirat Arab, MBZ (Mohammed Bin Zayed).

Rencana itu diungkapkan langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, dalam ‘Evaluasi Kinerja Indonesia 2023 Menuju Indonesia Emas 2045’ yang diselenggarakan Kemenko Marves secara virtual pada Jumat, 22 Desember 2023.

“Saya selama di Bali dalam tiga hari ini terus terang diwarnai oleh sebenarnya arahan Bapak Presiden yang mengatakan, ‘Pak Luhut nanti kalau ada presiden terpilih saya akan mengenalkan presiden terpilih itu ke teman-teman dekat saya, kepala negara MBS, MBZ’ beliau sebutkan begitu,” ucap Luhut dalam konferensi pers secara virtual.

Hal itu, kata Luhut, dilakukan Jokowi agar proses transisi berjalan dengan smooth. Pun, agar presiden terpilih nantinya bisa langsung bekerja mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Itu tujuan saya adalah supaya proses transisi itu atau serah terima itu bisa berjalan smooth dan tidak menunggu lama waktu untuk bisa langsung bekerja. Karena kita berpacu dengan waktu dalam konteks membawa Indonesia 2045 siapapun nanti presiden yang akan datang,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pesan khusus kepada presiden pengganti Jokowi untuk periode 2024-2029.

“Jadi ini saya ingin sampaikan kepada masyarakat luas dan calon-calon presiden yang akan datang atau pemimpin-pemimpin yang akan datang. Kita menghadapi masalah yang kompleks dan kita harus kompak,” ungkapnya.

Luhut mengungkit soal kemampuan Jokowi bernavigasi dalam keadaan ekonomi dunia yang sulit. Hal ini menurut Luhut terjadi karena data-data yang disampaikan anak buahnya didengar dan dieksekusi dengan baik oleh Jokowi.

Maka dari itu, Luhut berharap presiden selanjutnya memiliki sifat yang sama seperti Jokowi. Presiden selanjutnya kata dia harus memahami bagaimana cara eksekusi yang baik.

“Ini bukan soal popularitas, tapi soal how do you execute. Kalau kita mau tumbuh enam persen lebih karena bonus demografi kita 2030 akan habis itu akan orang tua dan itu akan jadi beban. Ini jangan kita lihat angin surganya saja. Kita lihat potensi masalah ke depan kalau kita tidak hati-hati,” ujarnya.