Senin, 18 Desember 2023 – 02:20 WIB
Jakarta – Majelis Ormas Islam (MOI) menggelar aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Minggu, 17 Desember 2023. Sejumlah tokoh hadir, salah satunya Ketua Majelis Syura Persatuan Umat Islam (PUI) Ahmad Heryawan alias Aher.
Aher yang juga politikus PKS itu menyampaikan orasi bersama perwakilan ormas Islam lainnya di hadapan lebih dari sejuta peserta yang hadir. “Inilah masyarakat Indonesia, sepakat seluruhnya untuk membela Palestina,” kata Aher melihat semangat peserta yang hadir.
Aher pun memimpin beberapa yel-yel yang ditujukan untuk rakyat Palestina yang tengah dijajah zionis Israel. Dia menyinggung sejak agresi zionis Israel pada 7 Oktober, sudah lebih 18 ribu korban jiwa dari warga Palestina di Gaza, yang sebagian besarnya adalah anak-anak. “Kita hadirkan yel-yel kita, sederhana, mudah dimengerti supaya langsung terbaca oleh masyarakat Palestina. Tentu saja oleh orang-orang Yahudi di tanah jajahan Palestina, termasuk orang-orang Arab yang dekat yang masih diam saja,” jelas Aher.
Dia juga mengapresiasi rakyat Indonesia yang aktif di sosial media menyuarakan dukungan untuk Palestina. Netizen Indonesia pun kerap mengganggu zionis Israel dan sekutunya. “Selamat berjuang Brigade Julid Fisabilillah. Selamat berjuang Brigade Hasan bin Tsabit. Selamat berjuang Brigade TNI, Tentara Netizen Indonesia,” jelas Aher.
Ia bilang rakyat Indonesia akan terus menyerukan perlawanan terhadap Israel. “Sepanjang kemerdekaan Palestina belum diberikan kepada bangsa Palestina, maka kami bangsa Indonesia akan terus berdiri melawan Israel,” ujar Aher.
Adapun Ketua Umum Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) Bachtiar Nasir mengingatkan sejuta lebih peserta yang hadir tentang senjata paling ampuh, kuat, dan hebat, yang dimiliki oleh setiap muslim yaitu kalimat Laa Ilaaha Illallah. “Inilah pedang yang paling tajam jika kalimat ini ada di dalam hati kita semua,” ujar Bachtiar mengawali orasi.
Bachtiar menyampaikan semua perbuatan dan perkataan, akan hancur, musnah. Kata dia, tak akan abadi jika tak dilengkapi dengan kalimat Laa Ilaaha Illallah. “Inilah kalimat kemenangan yang tidak akan pernah buat kita mati,” tuturnya
Dia menuturkan pasukan zionis Israel yang didukung oleh Amerika Serikat dan sekutunya memborbardir rakyat Gaza, Palestina memang mempunyai kekuatan pada materi dan keturunan. Maka itu, kata dia, gerakan boikot produk terkait Israel yang dilakukan masyarakat ibarat Ibrahim muda yang memenggal kepala berhala mereka. “Dengan boikot kita, sama saja kita penggal kepala berhala mereka. Jika kita sudah hancurkan kepalanya, pasti mereka akan keok,” ujarnya.
Sementara, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah KH. Nashirul mengatakan kehadiran sejuta massa aksi yang terdiri berbagai umur, asal wilayah, dan organisasi ini merupakan wujud panggilan keimanan, kewajiban kemanusiaan, dan amanah konstitusi untuk kemerdekaan Palestina. “Kehadiran kita di tempat ini adalah karena panggilan keimanan, kewajiban kemanusiaan, dan amanah konstitusi,” katanya.
Nashirul juga mengingatkan perjuangan pembebasan Masjidil Aqsha dan kemerdekaan Palestina sebagai perjuangan yang tanpa henti harus kita lakukan. Upaya itu dengan berbagai bentuk, dari doa, donasi, diplomasi, dan aksi. “Perjuangan kita tanpa nanti, tanpa henti, tanpa batas hingga Masjidil Aqsha dibebaskan dan merdeka Palestina,” tuturnya